Prospek Ternak Kroto, Tertarik Coba?

Foto semut oleh Venkata Sai Goutham Vaddi (sumber: Pexels)

Foto semut oleh Venkata Sai Goutham Vaddi (sumber: Pexels)


Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis ternak kroto semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kroto, yang merupakan telur semut rangrang, memiliki permintaan yang tinggi baik di pasar lokal maupun internasional.

Masyarakat mulai menyadari bahwa ternak kroto bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan yang menggiurkan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian, termasuk budidaya kroto, menyumbang sekitar 13,5% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2022.

Dengan potensi pasar yang besar dan biaya produksi yang relatif rendah, ternak kroto dapat menjadi alternatif bisnis rumahan yang menjanjikan. 
 

Potensi Pasar Kroto 

Permintaan akan kroto terus meningkat, terutama di kalangan pecinta kuliner dan peternak ikan. Kroto sering digunakan sebagai pakan ikan hias, burung, dan hewan peliharaan lainnya.

Menurut laporan dari Statista, pasar pakan ikan di Asia Pasifik diperkirakan akan mencapai US$ 50 miliar pada tahun 2025, dengan Indonesia sebagai salah satu kontributor utama.

Baca Juga: Kopi Keliling: Bukan Sekadar Minuman, Melainkan Bisnis yang Menjanjikan


Dengan demikian, peluang untuk memasarkan kroto sebagai pakan alami semakin terbuka lebar. Selain itu, kroto juga digunakan dalam industri kosmetik dan obat-obatan tradisional, yang semakin menambah nilai jualnya. 
 

Modal Awal dan Biaya Bisnis Kroto 

Salah satu keuntungan dari ternak kroto adalah modal awal yang relatif rendah. Untuk memulai usaha ini, peternak hanya memerlukan wadah atau kotak untuk tempat budidaya, beberapa bahan makanan untuk semut rangrang, dan bibit semut itu sendiri.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, modal awal untuk memulai usaha ternak kroto berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta.

Biaya operasional bulanan juga cukup terjangkau, sekitar Rp500.000 hingga Rp1 juta, tergantung pada skala usaha.

Dengan perhitungan yang matang, peternak dapat meraih keuntungan bersih hingga 100?lam waktu kurang dari enam bulan.