Budaya Korupsi, Ini 8 Strategi Mencegahnya

Like

Strategi Memberantas Korupsi

Untuk mengatasi masalah korupsi, strategi yang mungkin yang bisa dilakukan untuk memberantas korupsi adalah sebagai berikut:

1. Memiskinkan Koruptor

Seseorang korupsi bertujuan untuk menjadi kaya. Menjadi miskin adalah hal yang ditakuti. Namun, sampai saat ini, belum ada pelaku koruptor yang menjadi miskin.

Seandainya bukan hanya hukuman penjara tetapi juga penyitaan semua aset sehingga pelaku dan keluarganya miskin setelah ketahuan korupsi.

Orang akan berpikir dia kali untuk korupsi. Tidak seperti kenyataan yang terjadi koruptor tetap kaya raya meskipun di penjara. 
 

2. Pengesahan Undang-Undang Penyitaan Aset

Untuk memiskinkan koruptor harus ada landasan hukum yang kuat. Agar semua aset koruptor dapat ditarik dan di kembalikan ke negara tanpa ada hambatan.

Sehingga koruptor benar-benar mendapatkan hukuman atas tindakannya. 


3. Revisi UU KPK untuk Memperkuat Independensi

Saat ini kedudukan KPK lemah, pasalnya sejak revisi UU KPK pada tahun 2019, kewenangan KPK telah berkurang. Sehingga berdampak pada efektivitas kerjanya. 


Dengan mengembalikan independensi KPK, maka KPK dapat beroperasi tanpa intervensi dan tekanan dari pihak mana pun. Serta mampu menindak tegas pelaku korupsi di semua level pemerintahan tanpa pandang bulu. 
 

4. Transparansi dan Akuntabilitas

Kunci dasar dalam memberantas korupsi adalah transparansi dan akuntabilitas. Dengan transparansi semua pengelolaan anggaran dan pengambilan keputusan di lembaga publik dapat diketahui masyarakat secara luas.

Sehingga penyimpangan dapat diminimalisir. 
 

5. Pendidikan Anti-korupsi Sejak Dini

Pendidikan anti-korupsi sejak dini harus diadakan di sekolah-sekolah. Untuk menanamkan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan etika kepada generasi muda.

Dengan begitu budaya anti-korupsi dapat terbentuk dalam masyarakat. 
 

6. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Publik

Dengan kesejahteraan yang cukup, diharapkan tidak ada keinginan untuk memperkaya diri dengan korupsi. 
 

7. Penggunaan Teknologi

Memanfaatkan teknologi informasi dalam sistem pemerintahan dapat menjadi alat efektif dalam mencegah korupsi. Maka dari itu harus ada digitalisasi dalam proses birokrasi.

Seperti e-government dan e-procurement. Sehingga interaksi langsung antara pejabat dan masyarakat dapat dikurangi. Sebab hal itu sering menjadi celah terjadinya korupsi.
 

8. Kolaborasi dengan Masyarakat Sipil

Pemberantasan korupsi tidak bisa hanya diserahkan pada satu pihak. Harus ada partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

Maka dari itu pemerintah dan organisasi masyarakat sipil harus berkolaborasi dalam mengawasi jalannya pemerintahan.

Be-emers, untuk memberantas korupsi yang telah menjadi budaya dan sistematik di Indonesia, perlu adanya pendekatan multifaset dalam penanganannya.

Dengan strategi perampasan Aset, penguatan KPK, peningkatan transparansi, pendidikan anti-korupsi, peningkatan kesejahteraan pegawai publik, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi dengan masyarakat sipil, menjadi langkah yang komprehensif dalam memberantas korupsi. Tinggal bagaimana implantasi strategi tersebut. 

Meskipun tampak mustahil, tetapi kita harus percaya bahwa korupsi bisa hilang dari bumi Indonesia. Belajar dari negara-negara lain yang telah berhasil memberantas korupsi seperti Denmark, Singapura dll. 

Maka dari itu kita harus berkolaborasi dengan pemerintah dan berkomitmen untuk memberantas segala tindakan korupsi dari akar-akarnya. Sekecil apapun itu. 





---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung