Food Vlogger, Bagaimana sih Peran dan Etikanya?

Memahami peran, etika dan dampak ulasan food vlogger (Foto Freepik.com)

Memahami peran, etika dan dampak ulasan food vlogger (Foto Freepik.com)

Like

Be-emers, pernahkah enggak sih, membeli makanan karena tergiur dengan ulasan seorang food vlogger? Tentunya pernah ya, baik secara langsung atau tidak langsung. Begitulah, kekuatan seorang reviewer dalam mempengaruhi keputusan konsumen.
 
Bisa dibayangkan bukan, bagaimana dampak sebuah ulasan terhadap suatu produk? Begitu juga dengan food vlogger.

Seperti kasus yang menghebohkan jagat maya akhir-akhir ini. Sebuah tempat makan mengalami penurunan pendapatan secara drastis akibat dari ulasan negatif seorang food vlogger.
 
Kasus terkait vlogger bukan yang pertama terjadi. Dari mulai etika vlogger ketika mengunjungi tempat makan, perseteruan antar vlogger hingga ulasan yang menjatuhkan demi keuntungan pribadi.

Hal tersebut membuat publik mempertanyakan keberadaan vlogger itu sendiri. Bahkan sebagian orang menyebutkan bahwa keberadaan mereka mulai meresahkan.

Lantas bagaimana sebenarnya etika vlogger dan bagaimana sikap pengusaha terhadap kritik yang diterima? 
 

Mengulik Peran Food Vlogger Terhadap Dunia Kuliner

Di era digital saat ini, peran food vlogger sangat besar terhadap dunia per kulineran. Ulasan mereka bisa menjadi dua mata pisau. Baik terhadap kelangsungan usaha atau reputasi vlogger itu sendiri.
 
Ulasan positif bisa menjadi alat promosi yang efektif dan tepat sasaran bagi pemilik usaha. Sebaliknya, ulasan negatif dapat menyebabkan kerugian. 
 
Bagi pengusaha, omset yang didapatkan dapat mengalami penurunan hingga kebangkrutan. Sementara bagi vlogger itu sendiri, ulasan negatif yang dibuatnya dapat menjadi bom waktu.

Jika, ulasan tersebut tidak sesuai fakta atau dapat dibantah oleh pengusaha atau vlogger lainnya. 
 
Pada dasarnya review vlogger bertujuan untuk memberikan informasi kepada calon konsumen.
 

Kritik yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Food Vlogger

Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan vlogger memiliki bom waktu yang dapat meledak kapan saja, seperti:

1. Memberikan Ulasan Tidak Sesuai Fakta

Seorang food vlogger bertanggung jawab terhadap ulasan yang telah dibuatnya. Ulasan tersebut harus objektif, jujur dan benar baik dari segi penilaian atau cara menyampaikan.
 
Ketika ulasan tersebut tidak sesuai fakta, baik karena melebih-lebihkan atau menjatuhkan dengan ulasan negatif tanpa mempertimbangkan fakta sebenarnya.


Maka, hal tersebut akan berdampak bagi pemilik usaha dan masa depan vlogger itu sendiri. 
 
Ketika fakta kebohongan terungkap, vlogger hancur sendiri. Kehilangan kredibilitas, pengikut, bahkan mungkin mendapatkan tuntutan hukum. 
 

2. Gaya Bahasa Menjatuhkan

Setiap vlogger memiliki gaya dan cara tersendiri dalam menyampaikan ulasannya. Ulasan tersebut penting bagi konsumen atau calon konsumen untuk mendapatkan informasi dalam membuat keputusan untuk membeli produk atau mengunjungi tempat makan. 
 
Namun, sayangnya ada oknum vlogger yang cenderung menggunakan bahasa yang kasar dan menjatuhkan. Sehingga menyinggung dan merugikan pihak yang bersangkutan. 
 

3. Menyulut Kontroversi dan Sensasi Semata

Persaingan konten kreator semakin ketat. Terkadang vlogger tergiur membuat ulasan kontroversial dan mengundang perdebatan panas hanya demi mendapatkan fyp.

Bahkan ada yang sengaja membuat konten clickbait yang menyesatkan. Sehingga traffic naik drastis tetapi pada akhirnya berakhir menjadi bumerang. Setelah banyak yang merasa tertipu dan kecewa. 
 

4. Bersikap Sombong dan Tidak Menghargai Karyawan dan Pemilik Usaha yang Dikunjungi

Vlogger dengan banyak pengikut sangat mempengaruhi konsumen ketika memberikan ulasan dan dapat menjadi alat promosi yang sangat efektif.

Namun, bukan berati hal tersebut dapat digunakan vlogger untuk mendapatkan perlakuan istimewa ketika mengunjungi tempat makan.

Bahkan menggunakan kepopulerannya untuk mengancam dan mengintimidasi. Sikap tersebut hanya akan memberikan citra buruk terhadap reputasinya sendiri. 

Baca Juga: Kena Kritik dari Food Vlogger, Bagaimana Menghadapinya?
 

5. Tidak Memberikan Kesempatan Klarifikasi

Klarifikasi adalah bagian penting dari dunia review. Maka dari itu, vlogger harus memberikan ruang pada pemilik usaha untuk memberikan klarifikasi ketika mendapatkan ulasan negatif. 
 
Sehingga ulasan tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pemilik usaha untuk meningkatkan kualitas dan vlogger mendapatkan gambaran objektif.