Tips Anti Kena Post Holiday Blues, Yuk Terapkan!

Tips Anti Kena Post Holiday Blues dan Saran Jika sudah Kena. Sumber gambar Adobe Express

Tips Anti Kena Post Holiday Blues dan Saran Jika sudah Kena. Sumber gambar Adobe Express

Like
Be-emers, penulis selalu tertarik dan suka dengan berbagai budaya yang melibatkan ketahanan daya tahan tubuh (endurance).
 
Ini antara lain didapatkan dari film-film Dinasti dari Cina kuno yang ada peperangannya dan cerita peperangan Islam.
 
Jangan salah paham penulis suka kekerasan ya, kembali lagi penulis hanya tertarik pada endurance mereka. Dan tidak hanya di peperangan, endurance mereka pun bahkan dibawa di bisnis. Mereka rata-rata tahan dan sabar, dalam menghadapi jatuh bangun bisnis.
 
Be-emers, berkaitan dengan budaya perang dan endurance, penulis tidak sengaja menemukan benang merah antara budaya mereka dengan liburan dan mengakhiri liburan.

Artinya antara liburan dan akhir liburan itu tidak ada jet lag. Atau tidak ada post holiday blues. Mungkin ada, tetapi bisa dikendalikan dengan baik. 

Baca Juga: Terkena Post Holiday Blues? Begini 3 Cara Menyiasatinya!
 

Tips Anti Kena Post Holiday Blues

Berikut adalah tips anti kena post holiday blues yang bisa kamu terapkan 

1. “Berkeringat lebih banyak di saat danai, berdarah lebih sedikit di saat perang.”

Be-emers pernah membaca atau mendengar kata-kata bijak tersebut? Bagi yang pernah, yup, betul banget! Itu adalah salah satu dari sekian kata-kata bijak dari strategi perang Sun Tzu dari Cina.
 
Sebenarnya istilah ini memang cocok untuk para prajurit perang, agar mereka terus berlatih dan berkeringat di saat damai tetapi di saat yang berlawanan, di saat perang, agar tidak terlalu banyak mengeluarkan darah.
 
Tetapi ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di saat liburan misalnya, agar kita tidak terlalu terlena dan bermalas-malasan. Tetapi di saat bekerja, sebaiknya kita juga hemat energi agar tidak terlalu lelah berlebihan.
 
Perilaku ini, selain penting untuk menjaga kesehatan tubuh, baik fisik maupun psikis, juga penting untuk menjaga keahlian yang dimiliki. 
 
Jika seorang prajurit ahli menggunakan pedang atau panah misalnya, maka selama damai seharusnya terus berlatih pedang atau panah, dan terus melakukan pemanasan lain.
 
Begitupun kita yang punya keahlian menulis, menggambar, bekerja, coding, berhitung, dan sebagainya seharusnya selama liburan tidak lantas langsung memutuskan hubungan dan meninggalkan keahlian tersebut. 
 
Jikapun ingin penyegaran, atau agar tidak jenuh karena rutinitas, tetap lakukan hal-hal yang berkaitan dengan keahlian tersebut selama liburan.

Contoh, menulis kaitannya dengan membaca. Maka selama liburan bisa baca sebanyak mungkin. Atau menggambar kaitannya dengan belajar warna, maka bisa mempelajari teknik-teknik pewarnaan. 
 
Dan jika pun kita mengerjakan pekerjaan umum, seharusnya tetap cari kesibukan yang berkaitan dengan pekerjaan umum tersebut, agar tidak benar-benar vakum.
 

2. Disiplin waktu

Disiplin ini diajarkan oleh berbagai budaya. Disiplin itu memang berat. Tetapi, dengan disiplin, juga mengurangi rasa-rasa yang tidak enak akibat tidak disiplin.

Seperti rasa masih ingin liburan padahal sudah waktunya kerja misalnya, yang bisa menimbulkan post holiday blues.
 

3. Buat agenda harian, mingguan, dan bulanan

Membuat agenda harian, mingguan, dan bulanan, dan mematuhinya, juga akan membuat tubuh terbiasa melakukan pekerjaan tersebut secara otomatis, dan akan mengurangi kelelahan akibat post holiday blues.