Alasan Kena Post Holiday Blues dan Cara Menyiasatinya!

Lagu Tasya Kamila seketika saya gumamkan saat mendekati liburan Idulfitri sepekan yang lalu “libur tlah tiba…libur tlah tiba…hatikuu gembiraaa…”

Rasanya bahagia sekali akan menjalani hari-hari santai, tenang tanpa rutinitas pekerjaan yang kadang bikin jenuh dan membosankan.

Etapiii, saking asyiknya menikmati liburan tak terasa masa libur sudah hampir usai. Duuh, koq rasanya enggan, malas, sedih dan hampa yaa menemui kenyataan bahwa hidup harus terus berjalan dan harus menerima sebuah realita jika sebentar lagi saya akan masuk kerja kembali.

Welcome To The Real World

Kondisi seperti ini kerap ditemui pada sebagian banyak orang termasuk saya dan mungkin juga kamu. Apakah ini hal yang wajar?

Banyak orang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang lumrah, seperti sebuah perubahan mood yang biasa saja.

Akan tetapi, jika dibiarkan berlarut-larut akan memberi dampak tidak baik pada kondisi psikologis. Fenomena enggan menghadapi rutinitas kerja setelah liburan lama disebut dengan istilah Post Holiday Blues.

Alasan Kena Post Holiday Blues?

Setiap perubahan situasi tentu akan disertai dengan dampak dan reaksi. Begitu pula dengan perubahan situasi yang kamu alami dari suasana liburan santai, senang, bahagia tanpa beban kemudian mendadak harus menjalani kembali sebuah ritme kehidupan penuh deadline, tugas, tanggung jawab dan sedikit waktu untuk bersantai.

Saat liburan otak kita lebih banyak memproduksi hormon bahagia yaitu dopamin dan endorfin. Nah, ketika harus kembali bekerja, maka hormon bahagia kamu akan berkurang.

Ibaratnya pikiran kamu jauh tertinggal di belakang, di kehidupan masa lalu saat liburan, sementara badan kamu sudah berada di ruang nyata dan harus siap untuk bekerja kembali.

Jadi paham yaa sekarang mengapa Post Holiday Blues menghampirimu, karena ada perubahan hormon yang mendadak.