Mengubah Narasi: Menjadi Perempuan Berdaya Tanpa Harus Sempurna

Menjadi Perempuan Berdaya dengan Versimu Sendiri (Sumber gambar: Freepik)

Menjadi Perempuan Berdaya dengan Versimu Sendiri (Sumber gambar: Freepik)

Like

Be-emers, menjelang peringatan Hari Kartini, kita sering dihadapkan dengan gambaran perempuan ideal—seorang wanita yang cerdas, cantik, berprestasi, sukses dalam karir, dan juga harmonis dalam kehidupan keluarga.

Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya: apakah perempuan harus sempurna untuk dianggap berdaya?

Jawabannya: tidak.
 

Stereotip "Perempuan Sempurna"

Dalam banyak budaya, perempuan sering kali terjebak dalam kotak harapan sosial. Harus mampu multitasking, harus tampil menarik, memiliki kecerdasan, namun tetap bersikap sopan, serta memenuhi berbagai standar lainnya.  

Ketika satu dari ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, perempuan sering kali merasa gagal, padahal kenyataannya, mereka sedang berjuang dengan sangat luar biasa.

Be-emers, narasi ini perlu kita ubah. Menjadi berdaya tidak berarti harus memenuhi semua standar kesempurnaan, melainkan berani mengambil kendali atas hidup sendiri.



Apa Itu Perempuan Berdaya?

Perempuan berdaya adalah perempuan yang menyadari nilainya, mampu membuat keputusan, dan berani bersuara.

Bisa jadi seorang ibu rumah tangga yang dengan penuh cinta mendidik anak-anaknya, seorang pengusaha yang membangun bisnis dari nol, atau bahkan seorang remaja yang berani menyuarakan pendapatnya di media sosial. Semua itu merupakan bentuk kekuatan.