7 Risiko Investasi Emas yang Mesti Kamu Pahami

Risiko investasi emas yang mesti kamu pahami (Foto Freepik.com)

Risiko investasi emas yang mesti kamu pahami (Foto Freepik.com)

Like

Harga emas melambung mencapai 2 juta rupiah sedangkan harga jual mencapai Rp1.920.000.    

Meskipun harga melambung tinggi, tapi  peminat untuk beli emas luar biasa.   

Bahkan, pembeli  sampai ngantri pagi-pagi untuk dapat jatah pembeliani di PT Antam sekitar dimulai jam 5.00 pagi.

Fenomena  apa orang yang membuat orang membeli emas di harga yang sudah melambung?  Apakah demi FOMO (Fear of Missing out)?  

Artinya tidak mau ketinggalan karena  orang lain beli emas, kita juga harus ikutan.  Padahal kamu sendiri ngga paham resiko, motivasi untuk beli emas di harga mahal.  


Hanya dengar bahwa emas itu save heaven aset, tapi belum paham dengan apa manfaat dan tujuannya untuk beli emas di harga mahal.

Meskipun emas itu memiliki keuntungan yaitu likuid (mudah dicairkan), mudah didapatkan dan mampu melindangi inflasi.  

Namun, perlu diingat bahwa tentang soal investasi, tentu erat kaitannya dengan risiko.
Setiap produk investasi punya risiko, termasuk dengan emas.
 

7 Risiko Investasi Emas yang Mesti Kamu Pahami

Berikut adalah 7 risiko investasi emas yang mesti kamu pahami!

1. Emas tak bisa menghasilkan pendapatan pasif

Tidak ada passive income terjadi jika kamu belum menjual emasmu. Jadi investasi emas itu tidak seperti produk investasi lainnya yang bisa mendapatkan uang setiap bulan atau setiap tahun kecuali Anda jual emas itu (apakah rugi atau untung).


2. Emas sama sekali tidak bisa untuk jangka pendek

Investasi emas adalah untuk jangka panjang bukan jangka pendek.  Artinya paling sedikit lima tahun baru Anda nikmati hasilnya.  

Jika hanya dua tahun, dipastikan tidak akan untung karena ada selisih harga jual dan beli yang sangat tinggi sehingga jika tidak ada kenaikan harga yang cukup tinggi, kita tidak akan untung.


3. Harga emas melambat saat perekonomian dunia stabil

Pada dasarnya  harga emas akan turun atau stabil (tidak naik) ketika kondisi perekonomian baik-baik saja.   Jadi Anda harus perhatikan keadaan perekonomian ketika Anda ingin menjual emas.  

Sebaiknya, ketika perekonomian tidak baik, tidak stabil, harga meningkat, barulah Anda bisa jual emas.