Tantangan dalam Pendidikan Indonesia, Mampukah Mencapai Indonesia Emas?

Like

2. Kualitas Guru

Menjadi seorang guru tidak mudah saat ini, dibutuhkan kualitifikasi akademis S1 atau D-IV serta sertifikasi pendidik yang didapatkan melalui Program Profesi Guru (PPG).

Guru mesti memiliki konspe pendidikan, baik pedagogi hingga pendidikan anak usia remaja. 

Di kota besar jumlah guru tidak masalah, mencukupi sementara di Papua jumlah gurunya sedikit, ditambah dengan ketidak hadiran guru mencapai 37% hingga 43%.    

Disamping itu komptensi guru dan kurangnya motivasi untuk pengembangan diri dari guru. Dibutuhkan kerja-sama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah daerah untuk memastikan data pokok pendidikan sesuai dengan data di sekolah, sehingga pemerataan tercapai baik untuk guru ASN maupun non ASN sesuai kebutuhan sekolah.
 

3. Akses dan partisipasi

Pendidikan seharusnya bersifat universal dan tidak membatasi status sosial seseorang, Sayangnya, banyak yang belum bisa mengenyam pendidikan layak karena status sosialnya. 

Mereka tak punya data administrasi kependudukan, tak punya dana untuk melengkapi semua pendaftaran.



4. Manusia yang berkarakter

Dalam dunia pendidikan Indonesia, ternyata ditemukan kasus kekerasan baik oleh siswa yang suka tawuran maupun guru yang juga seringkali melakukan hal yang asusila terhadap muridnya.

Pendidikan berkarakter yang membangun semua murid dan guru menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari.  

Jadi pelajaran Pancasila bukan sekedar teori saja, tapi bagaimana implementasi dalam pembelajaran jauh lebih penting


5. Kurikulum yang sering ganti

Sering orang tua mengeluh karena setiap ganti Menteri Pendidikan ganti kurikulum.   Selama kurun waktu 66 tahun sudah ganti  8 kurikulum sebagai berikut, Kurikulum 1947, Kurikulum 1964, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984,  Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional 1989, Kurikulum 2004, Kurikulum 2013 dan pada tahun 2025 akan ganti lagi.

Memang benar tujuan pergantian kurikulum untuk menyesuaikan zaman dan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran.  

Sayangnya ,perubahan kurikulum ini bukan berdasarkan penyesuaian zaman tetapi berdasarkan kepentingan stakeholder pengambil kebijakan.








---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung