Pertanian Prancis yang Patut Ditiru Indonesia

Petani buah Apel Merah di Perancis - Image : Freepik

Petani buah Apel Merah di Perancis - Image : Freepik

Like
Di tengah tantangan global seperti krisis iklim, ketahanan pangan, dan fluktuasi harga bahan pokok, sektor pertanian menjadi tulang punggung penting bagi banyak negara. Salah satu negara yang berhasil mempertahankan kekuatan pertaniannya secara konsisten adalah Prancis. Tak hanya sebagai produsen terbesar di Uni Eropa, Prancis juga dikenal dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan dalam mengelola sektor agrikultur.
 

Inovasi, Keberlanjutan, dan Kedaulatan Pangan

Bagi Indonesia yang memiliki potensi agraris luar biasa, banyak pelajaran berharga dari sistem pertanian Prancis yang bisa diadopsi untuk memperkuat sektor pangan nasional.
 

1. Pertanian Presisi: Teknologi Bertemu Lahan

Prancis menjadi pelopor pertanian presisi (precision farming), yaitu penggunaan teknologi canggih seperti drone, GPS, sensor tanah, dan sistem berbasis data untuk mengelola lahan secara efisien. Dengan teknologi ini, petani dapat:
  • Mengukur kebutuhan air dan nutrisi setiap lahan
  • Mendeteksi penyakit tanaman lebih dini
  • Mengoptimalkan penggunaan pupuk dan pestisida
Indonesia bisa mulai meniru pendekatan ini, terutama di lahan-lahan produktif seperti di Jawa, Bali, atau Sulawesi Selatan. Pemerintah bisa mendorong digitalisasi pertanian melalui pelatihan dan subsidi alat.
 

2. Agroekologi: Bertani Sambil Menjaga Alam

Para petani di Perancis sangat serius dalam memegang prinsip agroekologi, yakni sistem pertanian yang mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan. Mereka mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis, memperbanyak tanaman penutup tanah, serta mendorong rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah.

Di Indonesia, praktik ini sejalan dengan kearifan lokal petani di banyak daerah. Namun, dengan pendekatan ilmiah dan dukungan kebijakan seperti yang dilakukan Prancis, pertanian ramah lingkungan bisa berkembang lebih sistematis dan masif.
 

3. Kekuatan Lembaga Riset dan Pendidikan Agrikultur

Prancis memiliki lembaga riset pertanian unggulan seperti INRAE (Institut National de la Recherche pour l’Agriculture, l’Alimentation et l’Environnement) yang fokus pada:
  • Pengembangan benih tahan cuaca ekstrem
  • Sistem pertanian cerdas
  • Riset dampak iklim terhadap produksi pangan
Indonesia membutuhkan lembaga riset pertanian yang lebih terintegrasi dan memiliki daya jangkau besar. Selain itu, memperkuat pendidikan vokasi pertanian ala Prancis bisa mencetak petani muda profesional dan berorientasi masa depan.
 

4. Rantai Pasok dan Cold Chain yang Terintegrasi

Salah satu kekuatan pertanian Prancis adalah sistem distribusi hasil panen yang efisien. Produk pertanian, terutama buah, sayur, dan susu, ditangani dengan sistem cold storage dan logistik berpendingin untuk menjaga kualitas hingga ke konsumen.

Indonesia masih sering menghadapi kerugian pascapanen tinggi karena minimnya infrastruktur rantai dingin. Meniru sistem Prancis dalam membangun rantai pasok modern adalah keharusan, terutama untuk mendukung ekspor pertanian dan industri olahan.