Investment
Likes
Pada dasarnya, ada berbagai instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Hal itu, juga bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tingkat risiko investasi yang kamu miliki.
Selain itu, investor kenamaan Warren Buffet juga menganjurkan untuk lebih baik mengalokasikan dana investasi ke berbagai instrumen lho. Soalnya, hal itu berpotensi memiliki imbal hasil yang lebih besar lagi.
Misalnya, kamu berinvestasi di instrumen saham, enggak ada salahnya untuk mengalokasikan dana investasi kamu ke reksa dana, emas, obligasi, dan sebagainya. Namun, kamu perlu lihat juga dari segi risikonya.
Kalau risiko investasi kamu masih rendah dan punya tujuan investasi jangka menengah hingga panjang, kamu bisa pilih investasi emas. Sementara itu, kalau kamu mau berinvestasi di instrumen yang lebih stabil dan imbal hasilnya tetap, obligasi bisa jadi solusinya.
Ada dua jenis obligasi, yakni obligasi yang diterbitkan pemerintah dan korporasi. Obligasi atau surat utang negara dinilai lebih aman karena dijamin negara dan dilindungi undang-undang.
Berbagai produk obligasi atau surat utang negara (SUN) antara lain:
- Obligasi Negara Ritel (ORI)
- Saving Bond Ritel (SBR)
- Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang berbasis syariah.
Sementara itu, buat kamu yang tertarik dengan obligasi korporasi, enggak ada salahnya juga kok untuk memilih obligasi ini. Namun, ada baiknya, kamu cek kondisi kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan tersebut.
Terus, apa keuntungan dari obligasi dibanding instrumen investasi lainnya?
Kamu akan mendapat cuan berupa kupon obligasi. Nilai dari kupon tersebut bervariasi, tergantung penawaran yang diberikan saat penerbitan obligasi.
Selain itu, nilai kupon obligasi tersebut juga cenderung lebih tinggi dari bunga deposito. Pajaknya pun juga lebih murah, yakni 15 persen doang!
Nah, kalau kamu beli obligasi negara, kamu juga dianggap turut aktif dalam membantu pembangunan negara. Soalnya, dana yang terkumpul dari obligasi bakal digunakan untuk membiayai kebutuhan penting seperti kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.
Namun dikutip dari Bisnis, dengan keuntungan tersebut, bukan berarti semua dana bisa diinvestasikan ke obligasi ya! Kembali ke prinsip investasi, “don’t put all your eggs in one basket”. Jadi, kamu pun perlu lho menyiapkan dana untuk membeli instrumen investasi lain yang sesuai dengan kebutuhan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.