Inilah 4 Kelompok Penting yang Menjadi Kunci Sukses Swasembada Sayur dan Buah di Indonesia

Hamparan Tanaman Kubis di Kawasan Wisata Gunung Bromo (Sumber Gambar: Koleksi Pribadi Penulis)

Hamparan Tanaman Kubis di Kawasan Wisata Gunung Bromo (Sumber Gambar: Koleksi Pribadi Penulis)

Like

Keeksotisan pemandangan di sepanjang jalan menuju kawasan Wisata Gunung Bromo mengingatkan saya akan mimpi bangsa kita untuk mewujudkan swasembada pangan.

Tanaman kubis yang tumbuh subur ditemani dengan udara dingin yang menusuk lapisan epidermis kulit, juga menambah rasa penasaran saya tentang cara mewujudkan mimpi tersebut.
 
Tidak hanya mata kita, lidah kita juga akan dimanjakan oleh beberapa buah yang tumbuh subur di sekitar kawasan Wisata Gunung Bromo, seperti buah stroberi, mangga, anggur, dan durian.
 
Dilansir dari laman economy.okezone.com, impor negara kita sepanjang Maret 2025 mencapai US$18,92 miliar. Di antara pengeluaran tersebut, kenaikan 18,73% terjadi pada barang konsumsi, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.

Indonesia, yang dijuluki sebagai “Negara Agraris”, sebenarnya memiliki andil yang cukup kuat dalam mewujudkan swasembada pangan, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan.  


Potensi pertaniannya bukan lagi mimpi, karena berdasarkan informasi dari pertanian.polbangtanyoma.ac.id, Indonesia masuk pada urutan ke 21 dunia dari 113 negara, dalam hal keberlanjutan pangan atau Food Sustainability Indekx (FSI).

Be-emers, bagaimana cara kita menggerus angka  US$ 18,92 miliar ini?

Dari angka tersebut, sayur dan buah turut andil di dalamnya. Langkah strategis perlu diambil untuk meminimalisir impor sayur-sayuran dan buah-buahan.

Sebelum melangkah, negara kita butuh “Subjek” untuk melakukannya. Tanpa adanya subjek tersebut, tidak mungkin mimpi besar kita akan tercapai.

Siapakah mereka?
 

4 Kelompok Penting dalam Swasembada Pangan


Ini dia nih Be-emers, 4 Kelompok penting yang menjadi kunci sukses terwujudnya swasembada sayur dan buah:
 

1. Pemerintah

Pemerintah adalah subjek yang memiliki peran krusial dalam mewujudkan swasembada sayur dan buah. Peran tersebut meliputi: kebijakan, program, serta penyediaan sarana dan prasarana pertanian.

Tidak berhenti sampai di situ, pemerintah juga berperan dalam mengawasi keberlangsungan sektor pertanian serta memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan para petani.

Dengan adanya dukungan yang maksimal dari pemerintah, pertanian akan lebih efisien, baik saat proses maupun pendistribusiannya.

 

2. Masyarakat

Dilansir dari laman rri.co.id, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultur (DPTPH) Kalimantan Timur menyatakan bahwa swasembada pangan adalah bagian dari pembelaan negara, oleh karena itu keterlibatan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini.

Beliau juga mendorong lapisan masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk keberhasilan program swasembada pangan.

Saat ini, menanam sayur dan buah tidak harus dilakukan pada lahan yang luas. Berbagai metode dalam menanam sayur serta buah telah dikembangkan, seperti: metode vertikultur, metode aeroponik, serta metode hidroponik.

Jadi, bagi Be-emers yang tidak memiliki lahan yang luas bisa banget menerapkan metode-metode tersebut. Hasil bercocok tanam dapat Be-emers konsumsi secara pribadi maupun digunakan sebagai ide bisnis, yang dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Ayo Be-emers, kita juga tunjukkan aksi nyata kita!