Apa itu Program MAKMUR?
Menjaga ketahanan pangan Indonesia adalah fokus utama dari Pemerintah Indonesia. Untuk menjaganya tentu pemerintah melihat sektor mana yang jadi pendukungnya.Ternyata sektor pertanian merupakan jadi pendukung utama. Dilansir dari kontan.co.id, hal ini terlihat dalam produk domestik bruto (PDB) kuartal III menunjukkan bahwa pertanian dukung 13,57 persen. Pastinya tak boleh dilupakan ada peran petani yang bekerja keras dalam sektor pertanian ini.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sebagai penghasil pupuk urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, ingin berpartisipasi dan berkontribusi dalam ketahanan pangan melalui kuota produksi dan distribusi pupuk subsidi maupun non subsidi.
Mekanisme Program MAKMUR
Program MAKMUR yang merupakan bisnis model dengan program pertanian intensif dari hulu ke hilir untuk menyejahterakan petani.MAKMUR adalah sinergi antara produktivitas hasil pertanian yang meningkat dengan dukungan ekosistem yang selalu menyiapkan kebutuhan petani.
Misalnya petani sedang membutuhkan modal, maka ada modal kerja yang disiapkan untuk mulai bekerja. Lalu, jika takut gagal panen, maka ada perusahaan asuransi yang dapat diakses.
Jika butuh pendampingan dan edukasi maka ada mentor-mentor yang sudah disiapkan untuk mendampingi para petani untuk bekerja di lapangan.
Misalnya ada yang belum paham pupuk yang benar untuk lahan tertentu, maka pemupukan yang efektif dan efisien disediakan.
Ada pupuk subsidi dan juga pupuk non subsidi agar petani juga tidak bergantung terus kepada pupuk subsidi (susah mendapatkannya).
Yang penting adalah jenis pupuk yang cocok dengan lahan yang akan digarap.
Dampak Sosial Program MAKMUR
Program MAKMUR lahir pada akhir tahun 2020 sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pupuk Indonesia.Untuk tahun 2022, program ini telah merealisasikan 66.136 hektar lahan, dengan petani binaan mencapai 30.577 orang , capaian ini telah melampau target tahun sebelumnya.
Untuk tahun ketiga, 2023 program ini telah merealisasikan 72.436 hektar lahan merupakan kenaikan lahan dari target 64.000 hektar. Khusus untuk petani binaan, juga telah meningkat produktivitas sebesar 22 persen.
Dilansir dari bumn.go.id, dampak sosial dari kenaikan cakupan Program PKT MAKMUR baik dari segi lahan maupun petani dari tiga macam hasil pertanian sebagai berikut ini:
- Peningkatan produktivitas padi rata-rata dari 5,7 ton/ha menjadi 8 ton/ha, peningkatan keuntungan dari Rp15 juta menjadi Rp24 juta/ha.
- Peningkatan produktivitas jagung rata-rata dari 5 ton/ha menjadi 7 ton/ha, peningkatan keuntungan dari Rp14,5 juta menjadi Rp22 juta /ha.
- Peningkatan produktivitas tebu rata-rata dari 69 ton/ha menjadi 83 ton/ha, peningkatan keuntungan dari Rp16 juta menjadi Rp22 juta/ha.
- Petani sejahtera berkat Program PKT MAKMUR, ketahanan nasional pun dapat tercapai sesuai dengan tujuan Indonesia Emas 2045.
Sumber referensi:
- Cerita Warga Binaan Pupuk Kaltim, Sulap Lahan Nirproduktif jadi Perkebunan Semangka dan Melon Terkemuka di Kukar, Turut Berdayakan Petani Lokal: https://kaltimtoday.co/cerita-warga-binaan-pupuk-kaltim-sulap-lahan-nirproduktif-jadi-perkebunan-semangka-dan-melon-terkemuka-di-kukar-turut-berdayakan-petani-lokal
- Press Release: Jalankan Program MAKMUR, Pupuk Kaltim Berhasil Merealisasikan 72.436 Hektar Lahan: https://pressrelease.kontan.co.id/news/jalankan-program-makmur-pupuk-kaltim-berhasil-merealisasikan-72436-hektar-lahan
- Program MAKMUR BUMN: https://www.bumn.go.id/publikasi/kontribusi-bisnis-bumn/detail/Program Makmur BUMN
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.