
Foto bibit padi mati. Sumber foto hasil tangkap layar dari dokumen pribadi/Sri RD
Padi menjadi komoditi tanaman yang ditanam di kampung saya. Selain tradisi masyarakat yang mengonsumsi nasi juga kondisi tanah yang subur. Selain itu petani pun terdotong terus meningkatkan produksi padi karena berada di dataran rendah yang dekat dengan sungai Madiun.
Namun dalam bertani banyak sekali tantangan yang dihadapi, seperti serangan hama dan penyakit, harga turun saat panen raya dan lain sebagainya.
Seperti yang dialami saya saat musim tanam kedua (MT 2), April 2025. Bibit padi tiba-tiba menguning dan mari setelan 5 hari tanam. Saya sempat kaget karena biaya tanam untuk 7 petak atau sekitar 9.800 meter persegi tidak sedikit.
Segera rasa kecewa dikubur dalam karena dengan diam kami tidak dapat panen. Sebelum waktu tanama selesai, kami mencari bibit baru yang siap tanam. Pekerja mencari bibit padi di daerah Ngawi, sementara saya dan suami mencari sisa bibit dari petani lain.
Kejadian ini belum pernah terjadi, banyak warga dan petani lain memberi komentar. Ada yang mengatakan karena asam-asaman, salah pemberian obat, hama, penyakit dan sebagainya.
Baca Juga: 3 Sikap Berkesan untuk Generasi Muda sebagai Pemula dalam Bidang Pertanian Melalui Drama Our Unwritten Seoul
Penyebab Bibit Padi Menguning
Bibit padi yang telah ditanam menguning lalu mati tentunya ada penyebabnya. Beberapa di antaranya karena:
1. Hama
Permasalahan yang sering dialami petani dalam budidaya padi adalah hama dan penyakitHama adalah organisme yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Hama yang sering menyerang tanaman padi adalah sundep, wereng.
Sundep merupakan hama penggerak batang yang sering menyerang tanaman padi sejak fase bibit hingga pembentukan malai. Tanaman padi yang terserang sundep tidak akan beranak, tanamannya kerdil bahkan malai kering hingga mati. Kondisi ini bisa memengaruhi hasil produksi.
Wereng atau serangga juga hama yang sering menyerang tanaman padi. Hama ini sulit dibasmi sehingga petani sering menggunakan insektisida over dosis.
Penggunaan insektisida berlebih tidak disarankan karena berdampak negatif bagi tanaman lain.
Selain itu insektisida dapat mencemari air, tanah juga menjadi racun bagi hewan lain dan manusia.
2. Kekurangan nutrisi, air dan cahaya
Tanaman padi memerlukan nutrisi, air dan cahaya matahari untuk pertumbuhan. Nutrisi bisa didapat dari pupuk, misalnya urea, NPK dari pupuk Kaltim.Jika tanaman kekurangan nutrisi, air dan cahaya dapat menyebabkan daun kuning, batang rusak dan buah pun tidak berkembang dengan baik.
3. Penyakit
Budidaya tanaman padi tidak lepas dari penyakit. Penyakit yang sering menyerang tanaman padi di Indonesia menurut Semangun (2004) adalah blas (Pyricularia oryzae), hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae), hawar pelepah daun (Rhizoctonia solani).Tanaman padi yang terserang penyakit jika dikendalikan dengan tidak tepat akan memengaruhi produksi padi.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.