Tips Menyusun Dana Darurat Jika Terjadi Bencana Alam

Be-emers, beberapa waktu lalu, Bekasi diguncang gempa bumi yang terasa hingga daerah Jakarta, Bogor, Depok dan sekitarnya.

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang tidak dapat kita prediksi dan pastinya akan menyebabkan kerugian dalam berbagai segi kehidupan. Salah satu hal yang terasa ketika bencana alam datang adalah dampak dalam segi finansial.

Banyak hal dari bencana alam dalam hal ini gempa bumi yang membuat keuangan kita menjadi boncos, seperti biaya untuk mengungsi, perbaikan rumah, perawatan apabila ada yang cedera, dan biaya hidup sementara waktu apabila mata pencaharian kita terganggu akibat gempa.

Sebagai bencana alam yang bisa datang tiba-tiba atau tidak dapat kita prediksi, alangkah baiknya kita sudah menyiapkan banyak hal untuk mengantispasi terjadinya gempa bumi. Salah satunya adalah menyiapkan dana darurat.

Mengutip laman kemenkeu.go.id yang dimaksud dana darurat adalah simpanan uang yang disiapkan untuk menghadapi hal yang tidak terduga, tujuannya untuk memberikan perlindungan finansial agar tidak perlu berutang saat menghadapi keadaan darurat.
 

Lalu bagaimana cara untuk mengumpulkan dana darurat secara cepat, tanpa mengganggu kebutuhan yang lain? Simak nih tipsnya.
 

Menyusun rencana keuangan dengan cermat dan tepat merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan dana darurat dengan cepat. Jadikan dana darurat sebagai prioritas sehingga kita akan memacu kita untuk selalu rutin mengisi pos dana darurat.
 

Idealnya dana darurat yang dikumpulkan sebesar 6-12 kali pengeluaran setiap bulan. Setelah 6 bulan diharapkan kita sudah mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru. 
 

Tidak perlu langsung menggunakan nominal besar untuk mulai mengumpulkan dana darurat. Mulailah dengan nominal kecil dan yang terpenting adalah konsisten atau rutin mengisinya. .