5 Strategi Supaya Bisnis Fashion Kamu Menonjol di Marketplace dan Offline Store

Tips jualan fashion online ataupun offline Biar makin laris (Sumber gambar: Pexels)

Tips jualan fashion online ataupun offline Biar makin laris (Sumber gambar: Pexels)

Like

Bisnis fashion emang enggak pernah ada matinya nih, Be-emers. Mau di era digital kayak sekarang maupun yang masih konvesional, fashion selalu punya target pasarnya.

Tapi gimana caranya ya biar jualan fashion tetap cuan dan enggak kalah saing? Ternyata ada beberapa strategi yang bisa bikin brand kamu makin menonjol, baik di marketplace maupun offline store.


5 Strategi Supaya Bisnis Fashion Kamu Menonjol di Marketplace dan Offline Store


Berikut adalah strategi supaya bisnis fashion kamu menonjol di marketplace dan offline store:


1. Kenali Karakter Konsumen

Baik jualan online atau offline, kamu harus paham siapa target pasar kamu. Anak muda biasanya suka fashion yang edgy dan kekinian. Kalau target kamu orang dewasa biasanya mereka lebih suka yang elegan dan formal.

Baca Juga: 3 Jenis Bumbu Dapur yang Bisa Jadi Pewarna Alami

Dengan mengenali konsumen, kamu bisa menyesuaikan desain, harga, hingga cara promosi supaya lebih tepat sasaran.


Di marketplace, analisis data penjualan bisa bantu kamu mengenali tren.

Sementara di toko offline, kamu bisa langsung tanya atau observasi gaya konsumen yang datang. Semakin paham karakter pembeli, makin besar peluang barang cepat laku.
 

2. Maksimalkan Branding dan Storytelling

Zaman sekarang, fashion itu diibaratkan sebagai identitas si penggunanya. Makanya, sudah banyak sekali yang bangun branding lewat gaya fashion yang ditonjolkan.

Selain itu kamu bisa ceritakan inspirasi desain, bahan, atau nilai lokal yang kamu angkat agar lebih menarik audiens. Misalnya brand Sabuya yang memadukan fashion dengan etnik nusantara, langsung punya ciri khas yang bikin beda dari kompetitor.

Baca Juga: 5 Sayuran Hijau yang Bantu Kamu Fit Sepanjang Hari

Storytelling bisa disebar lewat berbagai konten media sosial. Mulai dari Instagram, TikTok, atau bahkan packaging produk kamu.

Konsumen bakal lebih terikat kalau merasa brand kamu punya value yang mereka relate dan punya ciri khas tersendiri.
 

3. Gunakan Strategi Omnichannel

Kalau mau serius, jangan pilih salah satu aja antara online dan offline. Gabungkan keduanya dengan strategi omnichannel. Seperti apa sih strategi ini? 

Misalnya, kamu bisa promosiin koleksi baru di marketplace, tapi kasih pengalaman coba langsung di toko fisik. Atau sebaliknya, bikin orang penasaran di offline store lalu arahkan mereka ke e-commerce buat beli lebih gampang.

Dengan begitu, konsumen punya banyak pilihan cara belanja. Mau cek langsung boleh, mau pesan online juga bisa.

Praktis banget, kan? Sudah banyak pembisnis yang menerapkan strategi ini. Jadi kamu juga bisa mulai coba ya, Be-emers!