7 Makna dan Nilai dari Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Bidang Kepemimpinan

7 Makna dan Nilai di Bidang Kepemimpinan dari Perayaan Maulid Nabi Muhammad. Sumber Gambar Adobe Express

7 Makna dan Nilai di Bidang Kepemimpinan dari Perayaan Maulid Nabi Muhammad. Sumber Gambar Adobe Express

Be-emers, bagi penulis di tengah deadline 17+8 tuntutan rakyat, tanggal 5 September yang juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad ini dapat menjadi penenang di tengah situasi yang sedang terjadi.
 
Be-emers, Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin keluarga, pemimpin istri, pemimpin anak, pemimpin di bisnisnya, pemimpin perang, bahkan pemimpin negara.
 
Lalu seperti apa kepemimpinan Nabi Muhammad? Yuk kita pelajari bersama lagi.
 

Kepemimpinan dalam Islam 

Kepemimpinan dalam Islam secara jelas ditulis di Al-Qur'an Surat (Q.S.) Al-Anbiya ayat 73, yaitu:
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.”
 

7 Makna dan Nilai dari Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Bidang Kepemimpinan

Berikut adalah 7 makna dan nilai dari perayaan Maulid Nabi Muhammad di bidang kepemimpinan: 
 

1. Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathanah

Yang paling dikenal dan familiar dengan di benak kita adalah sifat nabi yang siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas).
 
Nabi Muhammad adalah orang yang paling jujur, dapat dipercaya, dan selalu menyampaikan apa yang harus disampaikan.
 
Fathonah menurut buku Bank Syariah karangan Dr Amir Mahmud dan H Rukmana dapat diartikan juga sebagai sikap profesional. Dengan begitu, berarti Nabi Muhammad adalah orang yang mendapat julukan orang yang profesional, termasuk di bidang kepemimpinan.
 

2. Kata-Kata dan Perbuatannya yang Terbaik

Dikutip dari ejournal.iaiibrahimy.ac.iid, dikatakan bahwa kata-kata dan perbuatan Nabi Muhammad, termasuk di bidang kepemimpinan adalah yang terbaik. 
 
Bahkan, kata-kata dan perbuatannya adalah Al Qur'an, seperti di QS. An-Najm ayat 3 dan 4.
”Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”
 

3. Selalu Mulai dari Diri Sendiri 

Makna dan nilai di bidang kepemimpinan nabi Muhammad yang selanjutnya adalah Nabi Muhammad melalui memulainya dari diri sendiri.
 
Nabi Muhammad sendiri bersabda bahwa setiap orang pada hakikatnya merupakan pemimpin bagi dirinya. 
 
Dan Nabi Muhammad juga berkata bahwa ‘ibda bi nafsik’ yang artinya mulai dari diri sendiri. Artinya memulai kepemimpinan dari memimpin terhadap diri sendiri.
 

4. Keteladanan 

Menurut majalah Tarbiyatuna, minimal ada dua hal keteladanan yang dilakukan oleh nabi Muhammad di bidang kepimpinan.
 
Dua hal tersebut adalah: 1) keteladanan dalam berkata, 2) keteladanan dalam berbuat dan bertindak.
 
Jadi sebelum meminta orang lain untuk berkata dan berbuat sesuatu dari muhammad sudah memberi keteladanan terlebih dulu.
 

5. Komunikasi yang Efektif 

Komunikasi dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah komunikasi yang dengan santun, sopan, dan penuh perasaan kasih sayang. 
 
Nabi Muhammad juga menyatakan di agar seseorang berkata yang baik atau diam.
 
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
 
Dengan demikian di bidang kepemimpinan, komunikasi yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dapat didengarkan dengan baik dan dapat masuk ke jiwa dan raga para sahabat dan pendengarnya. 
 
Keahlian dan kepiawaian Nabi Muhammad dalam berkomunikasi juga dapat menarik banyak simpati manusia untuk melakukan hal-hal yang baik.  
 
Karena komunikasi yang efektif tersebut sampai saat ini segala hal yang disampaikan oleh Nabi Muhammad masih diikuti. Meskipun manusia tidak mendengar langsung ajaran langsung dari beliau.