Industri fesyen baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan tren positif. Kini, masyarakat mulai menyukai model fesyen kekinian.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi pelaku usaha fesyen, khususnya produk lokal untuk terus berkembang dan menghadirkan produk yang berkualitas hingga dikenal oleh banyak orang.
Akan tetapi, membangun bisnis fesyen untuk terus dikenal dan bertahan, bukanlah suatu hal yang mudah.
Persaingan pasar fesyen lokal kini semakin ketat, mulai banyak produk-produk yang menunjukkan identitas, unik, tapi harganya tetap terjangkau.
Tak hanya itu, konsumen kini juga semakin kritis terhadap kualitas serta kenyamanan sebuah brand.
Untuk itu, penting bagi industri fesyen dalam menyusun strategi agar brand yang dibangun dapat bertahan lama dan dikenal dengan banyak orang.
Pelaku usaha harus mampu membangun identitas dan kepercayaan melalui kualitas, konsistensi, dan strategi branding yang kuat.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mengedepankan bahan premium sebagai bagian dari pembentukan
brand awareness.
Menghadirkan produk yang tak hanya bagus secara tampilan, tetapi juga dengan kualitas bahan agar nyaman dipakai dalam keseharian.
Jika strategi ini dapat dijalankan, suatu brand akan menjadi dikenal oleh banyak orang dan dapat menembus pasar internasional, sejalan dengan meningkatnya performa ekspor industri fesyen nasional yang kini menjadi salah satu kontributor penting ekonomi kreatif Indonesia.
Bahan Premium Sebagai Nilai dan Identitas Brand
Dalam industri fesyen, bahan bukan sekadar elemen teknis, melainkan faktor penting tentang nilai sebuah brand. Inilah yang disadari oleh Anggi Desthiati, Founder Satinese, brand lokal dengan konsep versatile.
Ia menjadikan bahan premium seperti satin dan silk sebagai strategi membangun identitas brand.
“Tantangannya pun tentu banyak, mulai dari membangun brand awareness, menjaga kualitas tetap premium, sampai edukasi pasar tentang accessible luxury. Namun, setiap tantangan ini menjadi pelajaran dan yakin dengan visi Satinese,” ujar Anggi dalam laman Youtube Komunitas Bisnis Muda.
Menurut Anggi, setiap perempuan ingin tampil elegan tanpa kehilangan kenyamanan. Dari keresahan itulah Satinese lahir, membawa filosofi “accessible luxury” kemewahan yang bisa dijangkau dengan harga yang kompetitif.
Melalui bahan satin yang lembu, Satinese menampilkan citra elegan, tapi tetap fungsional untuk berbagai aktivitas.
Strategi ini yang membangun brand awareness Satinese dengan menciptakan pengalaman emosional antara produk dan pemakainya.
Kualitas bahan premium membuat konsumen tak hanya membeli pakaian, tapi juga membeli rasa percaya diri dan nilai dari brand tersebut. Dengan konsistensi kualitas, brand menjadi lebih mudah dikenali.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.