Jangan Cuma Fokus Singkirkan Pesaing, Lakukan Hal Ini untuk Hindari Disrupsi Bisnis

Entrepreneur - Canva

Entrepreneur - Canva

Like

Namanya menjalani usaha, tentu kamu akan menghadapi yang namanya persaingan bisnis. Hal itu wajar kok, Be-emers.

Pastinya kamu akan memikirkan segala cara untuk menggeser pesaing bisnis (disruptor). Misalnya, dengan menggeser pemain besar melalui kombinasi lewat teknologi inovatif dan model bisnis baru.

Namun, ada baiknya kamu jangan terlalu fokus untuk memikirkan hal itu. Soalnya, di satu sisi, bisnis kamu juga kemungkinan akan terdisrupsi.

Makanya, kamu pun perlu mengevaluasi kerentanan bisnis kamu sendiri. Nah, dikutip dari laman Bisnis, ini yang bisa kamu lakukan untuk terhindar dari disrupsi bisnis.

Baca Juga: Berbisnis Produk Kosmetik? Intip Tips Pemasaran ala MS Glow Yuk!
 

Bisnis Perlu Punya Standar

Segala kemungkinan dalam berbisnis, bisa aja terjadi. Misalnya, enggak menutup kemungkinan kalau bisnis yang kamu jalani punya teknologi atau konsumen yang sama dengan bisnis orang lain.


Enggak jarang, untuk membedakannya, standar pada bisnis pun diterapkan. Meski begitu, Standar sering baik untuk konsumen, tapi bisa buruk untuk bisnis.

Kok bisa?

Soalnya, standar cenderung dengan mudah meratakan perbedaan di antara pesaing, dan menyerahkan kekuasaan kepada siapa pun yang memiliki standar tersebut. 

Untuk itu, kalau kamu melihat standar baru meningkat di industri yang kamu geluti, kamu bisa adopsi standar tersebut secara langsung dengan mengakuisisi perusahaan yang membuatnya.

Opsi lainnya, kamu bisa bergabung dengan pemain lain dalam ekosistem bisnis kamu untuk menciptakan serangkaian standar yang bersaing pertahanan bisnis.
 

Enggak Perlu Ada Perantara

Kalau memang bisnis kamu enggak bisa membuat “umpan balik” langsung ke pelanggan, bisa jadi, bisnis punya peluang untuk menghadapi disrupsi.

Nah, itulah kenapa para disruptor memulai dengan model bisnis direct-to-consumer atau menciptakan produk mereka dengan konsumen melibatkan melalui sarana seperti Kickstarter atau media sosial. Disruptor ini punya koneksi yang bisa bantu mereka mendapatkan insight yang lebih tajam dan produk lebih baik.

Sebaiknya, jangan terjebak di belakang rantai panjang vendor dan mitra penyalur. Soalnya, mereka pun jarang berhubungan langsung dengan pelanggan mereka.

Baca Juga: Begini Strategi untuk Perluas Pasar Bisnismu
 

Perkembangan Bisnis Bisa Jadi Kelemahan

Melakukan inovasi atau perkembangan bisnis tentu dibutuhkan untuk menyesuaikan pasar. Namun, di sisi lain, strategi ini bisa mengasingkan para pelanggan penting, yakni yang menginginkan layanan dasar dengan biaya rendah.

Sedangkan produk yang berinovasi, tentu harganya bisa lebih tinggi. Dengan begitu, para disruptor bisa masuk dan menarik pelanggan potensial dengan penawaran yang lebih rendah.

Alhasil, kamu pun kehilangan pelanggan tersebut. Meski begitu, kamu bisa mendatangkan pelanggan baru dengan inovasi bisnis yang kamu punya kok.