Mandiri Capital Lebih Pilih Startup yang Masih Butuh Pendanaan Awal, Ini Alasannya

Eco - Canva

Eco - Canva

Like

Untuk mendukung operasional, sebuah perusahaan rintisan pun juga butuh pendanaan. Pendanaan ini bisa datang dari perorangan (angel investor), perusahaan modal ventura, hingga perusahaan konvensional lho!

Nah, pendanaan startup itu juga ada tahapannya nih. Salah satunya, yaitu pendanaan tahap awal. 

Baca Juga: Pendanaan Masih Optimis, Yuk Intip Cara Angel Investor & Modal Ventura Berburu Startup

Dilansir dari laman Bisnis, salah satu perusahaan modal ventura, yakni Mandiri Capital, lagi mengincar perusahaan rintisan yang masih butuh pendanaan awal (early stage) lho, Be-emers!

Bahkan, menurut Advisor Mandiri Capital Alamanda Shantika Santoso, pihaknya cuma melihat perusahaan startup yang masih early stage dengan Series A, B, atau C. Terlebih, Mandiri Capital juga lagi fokus mencari perusahaan rintisan yang mengembangkan bisnisnya ke arah sustainability dan ramah lingkungan.


Kenapa ya?
 

Risiko Kecil, Potensi Gain Lumayan

Masuk ke pendanaan awal memang dinilai cukup gambling. Namun menurut Alamanda,  untuk pendanaan Seri B dan C, risikonya sudah juga lebih kecil.

Soalnya, secara teoritis, pendanaan hingga Series C punya potensi gain hingga 10 kali lipat lho!
 

Enggak Butuh Dana Besar

Selain itu, investasi di perusahaan rintisan yang early stage ini enggak butuh dana yang besar. Hal itu disebabkan valuasinya yang masih rendah dan enggak adanya effort besar yang diperlukan untuk masuk investasi early stage.

Sebaliknya nih, ketika harus berinvestasi di perusahaan rintisan yang sudah besar, misalnya sekelas decacorn, tentunya butuh dana yang lebih besar. Soalnya, mereka sudah bisa melihat profitabilitas dari bisnisnya.

Dengan begitu, perusahaan decacorn ini masih punya potensi untuk terus tumbuh. Selain itu, ada kemungkinan perusahaan rintisan yang besar sudah berpikir untuk melakukan initial public offering (IPO).

Pihaknya menilai kalau berinvestasi di perusahaan decacorn, dana yang dibutuhkan besar banget dengan pengalian yang lebih sedikit. Meski begitu, risikonya jauh lebih bisa di-manage seiring langkah bisnisnya yang sudah jelas.

Baca Juga: Startup Indonesia Diprediksi Bakal Banjir Pandanaan Hingga 2021, Ini Pemicunya