Setelah Kena Suspensi, Apa Langkah dan Target Emiten Properti POLL Selanjutnya?

Buildings - Canva

Buildings - Canva

Like

Pada pertengahan September 2020 lalu, saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk. telah dua kali disuspensi sama Bursa Efek Indonesia (BEI) lho!

Tepatnya pada perdagangan Rabu (16/9) dan Jumat (18/9), emiten properti berkode saham POLL itu dihentikan sementara perdagangan sahamnya karena harganya yang melonjak secara drastis selama sepekan.

Setelah kena suspensi, ternyata POLL juga cukup pesimis terhadap kinerjanya nih. Seperti apa langkah dan target POLL selanjutnya?
 

Prediksi Kinerja Lemah

Seiring masih adanya sentimen dari pandemi Covid-19, POLL justru memprediksi adanya pelemahan kinerja pada tahun ini. Bahkan, pihaknya menargetkan penurunan pendapatan mencapai 13,01 persen atau sebesar Rp595,3 miliar.

Padahal, di tahun sebelumnya, POLL berhasil meraih pendapatan sebesar Rp684,33 miliar. Sedangkan untuk target perolehan laba bersih tahun 2020 ini, POLL juga memprediksi adanya penurunan hingga 44,74 persen, atau senilai Rp100,92 miliar.

Menurut Direktur Pollux Properti Indonesia Lie Iwan Aliwayana, dikutip dari laman Bisnis, pendapatan perseroan tahun ini bakal berasal dari pengakuan pendapatan lanjutan atas booking sales yang terjadi pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp428,63 miliar.


Selain itu, ada juga dari pendapatan atas penjualan baru yang terjadi pada 2020 sebesar Rp166,67 miliar. 

Sementara itu, diketahui hingga Agustus 2020, marketing sales POLL sudah mencapai Rp120,16 miliar. Sedangkan total target marketing sales-nya yakni sebesar Rp167 Miliar.

Adapun, ternyata POLL telah menyerap alokasi belanja atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar dari alokasi sepanjang tahun ini sebesar Rp400 miliar. Perlu kamu ketahui, capex tersebut digunakan untuk merampungkan tiga proyek, yakni:
  • Chadstone di Cikarang
  • Meisterstadt di Batam, dan
  • World Capital Tower di Jakarta.

Buat kamu yang mengoleksi saham POLL kira-kira masihkah ada harapan?

Baca Juga: Ramai Suspensi Saham, Apa yang Harus Dilakukan Investor?