Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Jejak Lee Kun Hee Mengembangkan Samsung

Samsung - Canva

Samsung - Canva

Like

Salah satu perusahaan teknologi yang sudah mendunia, yakni Samsung Electronics Co. kini sedang berduka nih, Be-emers.

Pasalnya, diketahui dari laman Bisnis, bos besar Samsung, yakni Lee Kun-Hee dikabarkan telah tutup usia pada hari Minggu (25/10) lalu. Pria lulusan Waseda University dan George Washington University ini meninggal dunia di usia 78 tahun.

Namun, berdasarkan informasi Bloomberg, enggak diketahui apa penyebab kematian dari Lee Kun-Hee. Namun, Lee memang diketahui pernah menjalani operasi pada 2014 setelah mengalami serangan jantung dan mendapatkan perawatan untuk kanker paru-paru pada akhir 1990-an.

Selain sebagai bos besar, pria yang lahir di Daegu, Korea Selatan, ini juga merupakan tokoh penting dalam perkembangan nama besar Samsung, yang hingga kini telah menjadi salah satu perusahaan teknologi bergengsi di tingkat internasional lho!

Baca Juga: Belajar dari Jakob Oetama: Konsistensi Berkarya Hingga Dirikan Usaha Tanpa Modal Uang

 

Berawal dari Perusahaan Sang Ayah

Diketahui, ayahnya yang bernama Lee Byung-chull, membuka sebuah toko di Daegu di tahun 1938. Toko tersebutlah yang menjadi cikal bakal Samsung Grup nih, Be-emers.

Kemudian di tahun 1971, sang ayah memilih Lee Kun-Hee untuk menjadi penerus usahanya. Tiga tahun kemudian, perusahaan tersebut beralih jadi produsen semikonduktor saat mengakuisisi 50 persen saham dari perusahaan Hankook Semiconductor!


Enggak berhenti sampai di situ, saat jadi pemimpin di perusahaan ayahnya itu, ia juga terus membawa cuan. Pasca akuisisi, bisnis perusahaan keluarganya pun moncer pada tahun 1988 karena terdorong oleh penjualan random-access memory chips.
 

Budaya Kerja yang Unik

Kesuksesan Samsung juga bukan semata-mata karena performa tunggal Lee Kun-Hee. Kepada karyawannya, Lee juga telah menerapkan sejumlah aturan yang berbeda dari perusahaan lainnya.

Di saat rata-rata perusahaan lain menerapkan jam kerja pukul 8:30 pagi, Lee justru meminta para karyawannya untuk tiba di kantor pukul 7 pagi!

Pada 1995, ia mengumpulkan 2.000 pekerja untuk melihatnya membuat api unggun dari 150.000 telepon genggam, mesin fax, dan produk lainnya yang tidak memenuhi standar.

Menariknya, budaya kerja yang dibangun Lee itu pada akhirnya membuahkan hasil. Samsung Electronics bisa melampaui Sony, dengan menjadi top seller penjual TV layar datar pada 2006 dengan nilai pasar lebih dari US$100 miliar!
 

Menyalip Apple dengan Android

Apalagi, memasuki tahun 2010, Samsung memperkenalkan lini smartphone Galaxy dengan software Android, milik Alphabet Inc., yang berhasil menyalip Apple sebagai produsen terbesar pada 2011 dari sisi penjualan lho!

Selain itu, di tahun 2011, Samsung juga memperkenalkan produk baru yang dikenal sebagai phablet, telepon genggam 'silangan' tablet lewat Galaxy Note. Bahkan, enggak hanya berjasa untuk Samsung Grup, hingga tutup usia, Lee Kun-Hee disebut sebagai salah satu pendorong kebangkitan ekonomi Korea Selatan.