Begini Tren Investasi dan Sektor Prospektif Menurut Sandiaga Uno

Sandiaga Uno - Image: Instagram @sandiuno

Sandiaga Uno - Image: Instagram @sandiuno


Keadaan ekonomi bisa menjadi salah satu sentimen atau pemicu keadaan pasar modal hingga tren berinvestasi lho, Be-emers.

Apalagi, seperti yang kita ketahui, selama pandemi Covid-19 datang menerjang, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tekanan. Meski begitu, berbagai upaya pemulihan ekonomi pun tengah dilakukan.

Lalu, gimana dengan tren investasi, terutama di pasar modal?

Diketahui dari laman Bisnis, menurut pengusaha sekaligus investor Sandiaga Uno, tren investasi di pasar modal belum berubah walau pandemi Covid-19 melanda lho!

Meski begitu, Bang Sandi -sapaan akrabnya, menekankan kalau saham perusahaan yang sudah bertransformasi lebih awal dengan pemanfaatan teknologi digital, bakal lebih meningkat dibanding perusahaan konvensional sejenisnya nih.


Baca Juga: Mau Jadi Milenial yang Sukses Berbisnis? Begini Tips ala Sandiaga Uno
 

Sektor yang Dinilai Prospektif

Sementara itu, menurutnya, sektor energi, infrastruktur, dan perbankan masih menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi para pelaku pasar modal ke depannya.

Selain itu, sektor teknologi, makanan dan agrikultur juga dinilai bakal jadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi lho.

Di sisi lain, bisnis syariah dinilai Sandi bakal berkembang di masa depan. Soalnya, perkembangan ekonomi syariah sangat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat Indonesia, seperti konsumsi makanan halal, wisata halal dan lain sebagainya.

Adapun, Sandiaga Uno berharap agar lebih banyak perusahaan besar yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga dapat menggairahkan pasar saham dalam negeri. 

Enggak cuma itu, semakin banyak perusahaan terbuka yang melantai di BEI, portofolio investasi saham pelaku pasar juga bakal semakin beragam. Sehingga, masyarakat bisa lebih leluasa menetapkan pilihannya berinvestasi dalam pasar modal.

Sandiaga juga menilai sejumlah perusahaan seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan perusahaan teknologi bervaluasi besar, seperti Tokopedia dan Gojek perlu untuk menjadi perusahaan terbuka.

Wah, kamu setuju enggak nih kalau perusahaan tersebut IPO, Be-emers?

Baca Juga: 2020 Tinggal 2 Bulan Lagi, Pilih Investasi Reksa Dana Atau Saham Ya?