Ini Tips Beli atau Kontrak Rumah buat Kamu yang bergaji Rp5 Juta

House - Canva

House - Canva


Sudah berpenghasilan, kadang kamu pasti berpikir untuk memiliki tempat tinggal baru. Namun, dengan pendapatan dan kebutuhan yang masih banyak, pilihan untuk membeli rumah atau mengontrak seringkali jadi masalah.

Gimana dengan gaji kamu yang berkisar Rp5 juta? Apakah akan cukup untuk beli rumah?

Namun, Gaji Rp5 juta di Jakarta itu sebenarnya dinilai sebagai gaji yang lebih besar ketimbang upah minimum provinsi.

Namun, dengan nilai pengeluaran rata-rata per kapita di Jakarta sebesar Rp2,25 juta per bulan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), gaji Rp5 juta seringkali masih dianggap pas-pasan.

Jadi, mana yang lebih tepat dilakukan bagi seseorang bergaji Rp5 juta di ibu kota? Mengontrak atau membeli rumah?


Dikutip dari laman Bisnis, berikut tips berdasarkan riset Financial Educator Aulia Akbar.

Baca Juga: Harga Properti Naik Terus, Ini Tips Beli Rumah dengan KPR
 

Lakukan Hal Ini Jika Kamu mau Beli Rumah


Jangan beli rumah tanpa tujuan
Kebutuhan pokok berupa papan atau hunian memang wajib dipenuhi. Tapi, bukan berarti kamu wajib membeli rumah saat ini juga. Tentukan tujuan kamu untuk mencicil rumah. Apakah untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal atau investasi. Jika untuk tempat tinggal, maka tempati rumah yang kamu beli. Rumah kosong yang enggak berpenghuni justru rawan rusak karena tingkat kelembabannya tinggi.

Namun jika kamu berniat mencicilnya untuk investasi, tentukan pula apa yang kamu akan lakukan ke depan, apakah akan menyewakannya demi mendapat penghasilan pasif, melakukan flipping (beli dan jual dalam waktu singkat), atau menjualnya di kemudian hari demi mendapat capital gain dari harga rumah saat ini.

Jangan beli rumah karena hawa nafsu
Membeli rumah dengan cara kredit membutuhkan komitmen untuk jangka waktu yang lama. Butuh kesiapan yang sangat matang secara finansial jika kamu memang memutuskan untuk mengkredit.

Jangan membeli karena dorongan hawa nafsu atau karena khawatir karena orang-orang dengan penghasilan sama seperti kita, atau yang “usianya” seangkatan dengan kita, sudah berhasil membeli rumah pertama.

Bila saat ini dana belum tersedia, maka buatlah target dalam beberapa tahun ke depan untuk membeli rumah.

Pastikan kuat secara finansial jika mau mencicil
Kuat secara finansial enggak diukur dari kemampuan seorang membeli rumah secara tunai sekaligus. Hal itu harus mengacu pada nilai rasio-rasio keuangan pribadi orang yang bersangkutan.

Rumah enggaklah murah, dan membeli rumah secara kredit membutuhkan komitmen untuk jangka panjang. Oleh karena itulah, kondisi finansial kamu harus kuat.

Sebelum mengajukan kredit pemilik rumah (KPR) ke bank maupun lembaga pemberi pinjaman, pastikan bahwa kamu memiliki:
  • Dana darurat minimal setara dengan enam kali pengeluaran bulanan
  • Aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) yang berada di kisaran 15 persen - 20 persen kekayaan bersih
  • Asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang sesuai dengan kebutuhan kamu
  • Utang dalam batas wajar, dalam artian jika memiliki utang, besarannya enggak melebihi 50 persen dari aset. Enggak ada utang tentu lebih baik.

Cicilan per bulan enggak lebih dari 35 persen penghasilan
Agar keuangan kamu sehat, usahakan agar cicilan per bulan yang kamu bayarkan untuk KPR maksimal adalah 35 persen penghasilan. Bila penghasilan bersih kamu adalah Rp5 juta, maka cicilan per bulan maksimal yang bisa dibayar adalah Rp1,75 juta.

Usahakan untuk menyediakan dana darurat terlebih dulu sebelum akhirnya kamu memutuskan untuk mengambil KPR.