Kerap Dihadapi Masalah Besar, Industri Asuransi Ternyata Terus Tumbuh Lho

Insurance - Canva

Insurance - Canva

Like

Kalau dirunut lagi beberapa tahun belakangan ini, industri asuransi dalam negeri kerap diterpa “badai” nih, Be-emers.

Sejumlah kasus telah menimpa industri asuransi kita. Mulai dari kasus gagal bayar, hingga adanya kasus tindak pidana korupsi!

Waduh! Lantas, apakah industri asuransi dalam negeri sesuram itu, Be-emers?

Eits, tunggu dulu. Meski diterpa banyak kasus kurang mengenakkan, industri asuransi rupanya masih terus mencatatkan pertumbuhan, bahkan dengan prospek yang menjanjikan lho!

Menurut Dosen Program Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Kapler A. Marpaung, dikutip dari Bisnis, hal yang menimpa industri asuransi justru merupakan kondisi yang unik.


Sebagai industri yang menjual kepercayaan, bisnis asuransi tetap tumbuh di tengah berbagai kisruh dan polemik bisnis.

Pertumbuhan industri asuransi bisa terlihat dari data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), yang mana sejak tahun 2008, premi baru asuransi jiwa tumbuh rata-rata 14,4 persen setiap tahunnya. Sementara itu, premi lanjutan rata-rata tumbuh 14,7 persen.

Bahkan, total premi industri tumbuh 14,5 persen, dengan total pendapatan yang terus meningkat rata-rata hingga 15,6 persen per tahunnya.

Terlebih, total aset industri asuransi jiwa pun mampu tumbuh rata-rata 17,8 persen setiap tahunnya. Hal tersebut diikuti oleh pertumbuhan investasinya, yang rata-rata sebesar 17,8 persen.

Baca Juga: OJK Beberkan 3 Tantangan yang Harus Dihadapi Asuransi Wajib & Sosial
 

Kepercayaan Publik Masih Ada

Memang sih, hingga saat ini industri asuransi masih dibayangi sejumlah polemik seperti kasus gagal bayar yang terjadi di perusahaan asuransi, yakni:
  • PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
  • Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912
  • PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life) ,da
  • PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WanaArtha Life).

Namun, pertumbuhan kinerja di industri asuransi telah membuktikan kalau publik masih percaya sama proteksi asuransi.

Meski begitu, Kapler juga menilai, hal itu bisa saja luntur kalau kasus gagal bayar yang terjadi enggak kunjung selesai. Apalagi, kalau sampai bertambah parah.

Di sisi lain, terus tumbuhnya industri asuransi di tengah banyaknya skandal itu juga bisa menunjukkan kalau bisnis asuransi dapat berjalan di tengah guncangan besar.

Baca Juga: Asuransi Digital Cocok untuk Milenial? Perhatikan Hal Ini Sebelum Memilih