Obligasi Ritel Dinilai Bakal Masih Laris di 2021, Kok Bisa?

Investment - Canva

Investment - Canva


Dengan ciri khas berupa kupon tetap (fixed rate), obligasi yang diterbitkan pemerintah memang selalu menarik perhatian investor nih. Selain dinilai lebih aman, obligasi ritel milik pemerintah juga berpotensi mendatangkan capital gain.

Nah, di sepanjang tahun 2020 ini, pemerintah sudah menerbitkan lima seri obligasi ritel yakni SBR009, SR012, ORI017, SR013, dan ORI018. Dari data Bisnis, kelima seri obligasi tersebut ternyata laku di pasaran dan berhasil mencatatkan penjualan hingga Rp71,36 triliun lho!

SR013 bisa dibilang jadi seri obligasi yang paling laris manis nih, Be-emers. Penjualan sukuk ini mencapai Rp25,67 triliun!

Di sisi lain, saat ini, pemerintah juga telah menerbitkan seri terakhir dari obligasi ritel yakni ST007. Ditutup pada 25 November mendatang, sejauh ini, penjualan ST007 baru mencapai Rp4,09 triliun.

Meski begitu, menurut Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana, dikutip dari laman Bisnis, prospek obligasi ritel di tahun 2021 mendatang masih sangat bagus lho!


Baca Juga: Penjualan Obligasi Ritel Meningkat Sepanjang 2020 Lho, Apa Aja Pemicunya?
 

Minat Masyarakat Tinggi

Menurutnya, salah satu penopang prospek obligasi ritel di Indonesia adalah semakin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi.

Terbukti, jumlah penjualan obligasi ritel sepanjang 2020 menunjukkan tren kenaikan. Bahkan, penjualan obligasi ritel Indonesia pada tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Jika sejauh tahun 2020 ini penjualan obligasi ritel mencapai Rp71,36 triliun dari lima seri, hal itu berbanding jauh dengan perolehan di tahun 2019. Dari 10 seri yang diterbitkan tahun 2019, penjualan obligasi ritel pemerintah hanya mencapai Rp49,7 triliun.

Fikri menilai, hal tersebut jadi penanda kalau pasar obligasi ritel di Indonesia masih cukup besar dan belum tergarap sepenuhnya.

Di satu sisi, obligasi ritel juga dapat menjadi instrumen perkenalan untuk investor yang baru memasuki dunia pasar modal. Soalnya, seperti yang diketahui, obligasi ini punya risiko yang minim dan tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen sejenis seperti deposito.

Baca Juga: Asyik, Prospek Investasi Obligasi Pemerintah Dinilai Masih Cerah Hingga Akhir 2020!