Pemerintah Bikin Startup Studio, Efektif Kah?

Startup - Canva

Startup - Canva

Like

Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) punya sebuah program inkubasi, yakni Startup Studio, untuk mencari perusahaan rintisan (startup) yang kompetitif dan kreatif.

Diketahui dari laman Startup Studio, program ini lebih tepatnya bertujuan untuk memfasilitasi para startup digital yang sudah mencapai tahap product market fit serta punya founder yang potensial.

Sama seperti program inkubasi startup pada umumnya, Startup Studio ini juga bakal menjadi wadah untuk networking pengembangan bisnis hingga membantu mengembangkan solusi yang dibutuhkan para perusahaan rintisan.

Ada 3 program yang diusung dalam Startup Studio ini, seperti Founder’s Camp, Mentoring 1-on-1, dan Networking. Selain mentoring, wadah ini juga disebutkan bakal membuka peluang pendanaan dari para modal ventura dan mitra bisnis.

Meski begitu, ada sejumlah poin penting nih yang menjadi catatan dari Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) terkait program Startup Studio, Be-emers.


Baca Juga: Akselerator dan Inkubator Startup di Indonesia untuk Bisnis
 

Konsep Greencorn

Menurut Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono, dikutip dari laman Bisnis, program Startup Studio Indonesia perlu untuk menggulirkan pengembangan perusahaan rintisan dengan konsep greencorn.

Ia menilai, konsep greencorn tersebut merupakan pengembangan startup dengan mengandalkan sumber daya yang dimiliki dan bertumbuh secara berkelanjutan dalam menjawab persoalan masyarakat.

Soalnya, bagi Handito, pendiri sebuah startup bakal tetap jadi pengendali dari bisnis tersebut dan enggak mengandalkan investasi dari luar semata.

Di sisi lain, baginya, kekurangan konsep unicorn yakni startup telah berkembang karena adanya suntikan modal dari investor baru. Sehingga, hal itu membuat pendirinya cenderung tersisihkan karena terdilusi sahamnya.
 

Perlu Pengawasan Ketat

Sementara itu, pengamat juga menilai kalau sebaiknya perlu ada pengawasan ketat pada program Startup Studio nih, Be-emers. Hal itu mengingat, program inkubasi seperti Gerakan 1000 Startup yang dinilai gagal.

Untuk itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, kali ini perlu ada konsep yang lebih terperinci, serta pembinaan yang jelas, dan intens. Sehingga, hal tersebut bisa meminimalisir program sebelumnya yang dianggap kurang tereksekusi dengan baik.

Baca Juga: Startup Kuliner Milik Dua Anak Presiden Jokowi dapat Pendanaan US$2 Juta, Gimana Rencana Ke Depannya?