Belajar dari K-Drama Start-Up, Ini Bocoran Sektor Paling Dilirik Investor

Start-Up Cast - Image: Instagram TVN Drama

Start-Up Cast - Image: Instagram TVN Drama

Like

Pecinta "drakor" mana suaranyaaa?

Drakor alias drama seri Korea memang sudah enggak asing lagi nih buat penonton di Indonesia. Ceritanya yang unik dan seru, membuat drakor enggak bosan buat menarik perhatian.

Bukan hanya sebagai tontonan, lewat drakor, kita bisa mempelajari banyak hal lho, Be-emers! Mulai dari kultur Korea, cerita, hingga nilai kehidupan dalam drakor, bisa kita pelajari sebagai inspirasi di kehidupan sehari-hari nih.

Salah satu drakor yang lagi hits, yakni Start-Up. Hayoo, sudah pada nonton belum?

Nah, drakor Start-Up ini telah menayangkan episode terakhirnya nih, Be-emers. Drama yang dibintangi Suzy dan Nam Joo Hyuk tersebut menuai respon positif dari netizen.


Terlebih, banyak publik yang akhirnya tertarik untuk mendirikan perusahaan rintisan (startup) karena terinspirasi dari serial tersebut. Wuih, keren!

Baca Juga: Tips Sukses Dari Kisah Park Seroyi di Drama Korea Itaewon Class
 

Sinopsis Drama Korea Start-Up

Diceritakan, Nam Do San (Nam Joo Hyuk) tengah jatuh bangun mendapatkan kepercayaan dari investor untuk perusahaannya, yakni Samsan Tech.

Hingga akhirnya, perusahaan rintisan tersebut berhasil dipercaya lolos dalam ajang kontes pencarian startup terbaik yang diadakan modal ventura bernama Sandbox.

Adapun, bisnis Samsan Tech di kalangan startup dikenal dengan nama Software As A Service (Saas). Nam Do San pun berhasil menyakinkan investor dengan model bisnis yang ditawarkan startup Samsan Tech.
 

Model Bisnis Saas

Bagi yang berminat untuk merintis startup, bisa dikatakan model bisnis Saas di Indonesia merupakan sektor yang banyak dilirik oleh investor.

Berdasarkan catatan Bisnis, Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) menyebutkan kalau model bisnis Saas ini merupakan salah satu sektor yang banyak dilirik oleh modal ventura untuk menanamkan modalnya lho!

Menurut Wakil Ketua I Amvesindo William Gozali, dilansir dari laman Bisnis, hingga kuartal III/2020 sejumlah perusahaan rintisan memang banyak dilirik oleh investor. Salah satunya, sektor tekfin dengan delapan transaksi.

Selanjutnya, ada juga sektor edutech mencatatkan enam transaksi pendanaan. Hal itu disusul model bisnis Saas sebanyak enam transaksi, sektor new retail sebanyak lima transaksi, sektor logistik sebanyak empat transaksi, dan e-commerce sebanyak empat transaksi.

Dia juga menjelaskan bahwa pendanaan ke startup Indonesia sampai kuartal III/2020 mencapai US$ 1,9 miliar! Selain itu, nilai pendanaan teratas pada enam startup terbilang masih cukup besar yakni pada kisaran US$20 juta—US$109 juta.

Adapun, penyelenggara tekfin peer-to-peer lending Investree tercatat mendapatkan pendanaan US$23,50 juta dan Koinworks US$20 juta, dan terakhir adalah pendanaan kepada Shipper sebesar US$20 juta

Baca Juga: Intip Sisi Positif dari "Demam Korea" di Indonesia