Penumpang Pesawat Wajib Rapid Antigen, Apa Itu?

Covid-19 - Canva

Covid-19 - Canva

Like

Selama pandemi, sejumlah armada transportasi umum seperti pesawat dan kereta api memang mewajibkan para calon penumpangnya untuk melakukan tes Covid-19 sebelum melakukan perjalanan.

Nah, salah satu tes pendeteksi Covid-19 yang paling umum yakni rapid test. Namun, terkadang, hasil rapid test masih sering diragukan keakuratannya nih.

Seperti yang diinformasikan dari situs Alodokter, sesuai namanya, hasil rapid test bisa langsung diketahui dalam waktu yang singkat. Umumnya sih, rapid test ini digunakan sebagai pemeriksaan awal atau skrining Covid-19.

Namun, kamu tahu enggak sih, ternyata rapid test itu ada dua jenis lho!

Nah, baru-baru ini, menjelang liburan akhir tahun, pemerintah dikabarkan bakal memperketat tes Covid-19 untuk kamu yang mau melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat terbang. Salah satu tes yang diwajibkan yakni rapid antigen.


Apa bedanya dengan rapid test pada umumnya?

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Hasil Tes SWAB & PCR Bebeda, Artinya Terinfeksi Covid-19?


Rapid Test Antigen
Dikutip dari Bisnis, perlu kamu ketahui, antigen merupakan suatu zat atau benda asing, seperti racun, kuman, atau virus, yang dapat masuk ke dalam tubuh. Sebagian antigen dapat dianggap berbahaya oleh tubuh.

Sehingga, hal itu bisa memicu sistem imunitas untuk membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi). Reaksi ini merupakan bentuk pertahanan alami tubuh untuk mencegah terjadinya penyakit.

Makanya, virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh bakal terdeteksi sebagai antigen oleh sistem imunitas. Antigen ini juga bisa dideteksi melalui pemeriksaan rapid test antigen.

Nah, rapid test antigen ini dilakukan dengan cara mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab. Untuk memberikan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan rapid test antigen perlu dilakukan paling lambat 5 hari setelah munculnya gejala COVID-19.

Adapun, sejumlah penelitian menunjukkan kalau emeriksaan rapid test antigen punya tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan rapid test antibodi. meski begitu, pemeriksaan rapid test antigen dinilai belum seakurat tes PCR untuk mendiagnosis COVID-19.

Baca Juga: Ada Vaksin Covid-19, Gimana Pengaruhnya ke Pendanaan Startup?