Jadi Anak Muda Terkaya di Australia, Kenalan Yuk Sama Bos Afterpay Nick Molnar

Nick Molnar - Pinterest

Nick Molnar - Pinterest

Like

Apa yang mau kamu capai ketika berada di usia 30 tahun?

Kalau Be-emin sih, maunya sudah sukses dan tajir kayak Nick Molnar nih, Be-emers. Hihi

Di usianya yang memasuki kepala tiga, CEO Afterpay Nick Molnar sudah berhasil menjadi salah satu anak muda terkaya di Australia lho!

Bahkan, ia disebut-sebut sebagai penemu kebiasaan belanja baru bagi jutaan milenial berkat Afterpay. Diketahui, Afterpay merupakan perusahan pay later asal Negeri Kangguru nih, Be-emers.

Perusahaan pay later, tentunya memungkinkan banyak orang untuk mengatur pembelian dengan cicilan reguler dan tanpa bunga.


Selama pandemi, bisnis yang dijalani Nick pun berhasil mencetak lonjakan harga saham. Hal itu lah yang akhirnya membuat statusnya menjadi miliarder di Aussie.

Diketahui dari laman Bisnis, perusahaan yang didirikannya selama 6 tahun itu telah menjadi salah satu perusahaan dengan saham terpanas di bursa Australia lho!

Enggak cuma itu, Afterpay juga memiliki jumlah pengguna aktif yang kini sudah berlipat ganda menjadi 11,2 juta. Soalnya, pandemi Covid-19 memicu kebiasaan belanja baru bagi masyarakat.

Baca Juga: Geser Jeff Bezos, Elon Musk Jadi Orang Paling Tajir di Dunia! Ini Pemicunya
 

Nick Molnar yang Pandai Membaca Peluang

Di tahun 2008, ketika krisis keuangan melanda, Nick justru melihat adanya sebuah tren yang tumbuh. 

Nick yang waktu itu masih menjadi mahasiswa di jurusan Ilmu Perdagangan University of Sydney, memperhatikan kalau kebiasaan belanja anak muda di Aussie berubah.

Ia pun menyadari, anak muda menjadi skeptis terhadap produk keuangan tradisional, seperti kartu kredit, yang sebenarnya bisa berujung pada membengkaknya utang.

Melihat hal itu, Nick bersama rekannya bernama Anthony Eisen pun akhirnya memutuskan untuk menemukan alternatif baru dari sistem pembayaran yang ditangguhkan tapi yang “ramah” sama milenial.

Lebih tepatnya, inovasi yang dibuat Nick tersebut justru akan membebankan biaya penjualan kepada pengecer daripada menagih konsumen untuk pembayaran kembali.

Kemudian lahirlah Afterpay, yang menghadirkan layanan pay later.

Nah, biar enggak boncos, Afterpay pun memberlakukan peraturan seperti jika ada pengguna yang melewatkan pembayaran, mereka bakal diblokir dari layanan sampai cicilannya lunas.

Alhasil, bisnis yang ia bentuk pun tumbuh dengan cepat. Bahkan, mulai berkembang secara internasional berkat tweet dari bintang reality Kim Kardashian, setelah peluncuran Afterpay di AS pada tahun 2018. 

Startup yang ia dirikan sejak 2014 ini terus meningkatkan nilainya setelah raksasa teknologi China, Tencent, membayar lebih dari US$200 juta untuk 5 persen saham perusahaan pada bulan Mei 2020 lalu.

Adapun, Nick diketahui sedang fokus untuk mendorong pertumbuhan dengan melakukan ekspansi secara global, termasuk di AS, Inggris, dan Eropa. Enggak tanggung-tanggung, ia bahkan berencana untuk pindah ke Amrik buat memimpin ekspansi internasional Afterpay lho, Be-emers!

Baca Juga: Jadi Konglomerat Paling Tajir di China, Seperti Apa Sosok Zhong Shanshan?