Viral Merchant Merugikan dan Dirugikan, Seperti Apa Sih Skema Layanan Pesan-Antar Makanan Online?

Like

Food Delivery - Canva

Food Delivery - Canva


Keluhan Merchant soal Skema Komisi Layanan Pesan-Antar Makanan Online

Nah, di sisi lain, ada juga nih yang viral soal merchant. Kali ini datang dari jagat Twitter, yang mana seorang mitra merchant mengaku dirugikan oleh skema komisi dari layanan pesan -antar makanan online.

Dari cuitan akun @bapakayammmm, ia merasa skema komisi dari pihak GoFood enggak adil buat para merchant. Alhasil, menurutnya, hal itu bikin para merchant pada mengeluh nih, Be-emers.

Menurutnya, buat merchant yang baru daftar akan dikenakan skema baru berupa 12 persen + Rp5.000. Sedangkan, biasanya komisi itu dikenakan sebesar 20 persen, meski merchant lama masih ada yang 15 persen.

Untuk merchant baru, secara otomatis bakal dapat skema tersebut. Namun, untuk merchant lama, masih diberikan sejumlah opsi skema komisi dari pihak GoFood.

Jadi akun @bapakayammmm berpendapat, dengan kebijakan komisi, kalau merchant mau komisinya lebih murah dari 20 persen, konsumen harus belanja di atas Rp62.500. Padahal, dengan jumlah segitu, dinilai cukup sulit buat dicapai sama merchant yang mengusung harga murah.


Alhasil, ia menilai, masyarakat  jangan kaget jika suatu saat harga GoFood bakal naik. Soalnya, hal itu dilakukan para merchant buat menghindari harga jual murah dan risiko kerugian.

 

Keluhan Merchant GoFood - Image: Twitter

Keluhan Merchant GoFood - Image: Twitter



Selain itu, para merchant juga berisiko untuk sulit ikutan promo buat menaikan awareness karena ada “ongkos” Rp5.000 yang dinilai bikin mereka tambah boncos nih, Be-emers.

Ia juga berpendapat kalau GoFood sepertinya mau bikin skema semacam Basic, Premium dan Elite kayak Grab, yang mana ada kenaikan sekian persen komisi dasar, dengan benefit berbeda.

Menurutnya, skema GoFood tersebut enggak harus seperti yang diterapkan GrabFood kok. Dengan naik hampir 40 persen tapi all promo 100 persen funded, hal itu dirasa sudah cukup.

 

Skema GoFood - Image: Twitter

Skema GoFood - Image: Twitter @bapakayammmm



Diketahui dari laman Grabinaja.com, di tahun 2021, GrabFood skema bagi hasil atau komisi nih, Be-emers. Skema tersebut antara lain:
  • Potongan 30 persen
    (Harga penjualan menu - potongan 30% = hasil order yang diterima merchant)
  • Skema hasil sebelum jadi partner GrabFood
  • Skema Hasil Sesudah Jadi Partner GrabFood
    Terdiri dari harga Grabfood (Biaya per menu + 75%) dan potongan 30% (30?ri harga GrabFood). Dengan begitu merchant mendapat keuntungan baru (Harga GrabFood - Hasil potongan 30%)

Baca Juga: Tren UMKM Kuliner Go-Digital, Ini Protokol yang Dilakukan GoFood

Nah, untuk di tahun 2021, pihak GoBiz selaku manajemen merchant GoFood pun menerapkan sejumlah kebijakan, salah satunya soal laporan rekapitulasi transaksi merchant.

Disebutkan dalam laman resmi Gojek, pihaknya akan memberikan laporan rekapitulasi transaksi harian kepada para mitra.

Namun, kalau terjadi selisih atau perbedaan data, maka kedua pihak sepakat bahwa data yang menjadi acuan adalah laporan milik Gojek, meskipun kamu juga masih bisa sih mengajukan banding.

Adapun, proses settlement, jumlah dana transaksi yang ditransfer ke rekening mitra terdaftar adalah total dana transaksi dikurangi dengan biaya servis dan biaya-biaya lainnya yang dipotong sesuai dengan besaran yang tertuang dalam perjanjian. Dana tersebut pun akan ditransfer secara harian.

Nah, menurut kamu, dengan skema tersebut, pihak merchant bakal terus rugi atau enggak ya?