Work From Home (WFH), Sebenarnya Bikin Cuan Perusahaan Enggak Sih?

Work From Home - Canva

Work From Home - Canva

Like

Sejak pandemi Covid-19 menyelimuti seisi planet Bumi, pola kehidupan kita pun jadi berubah. Termasuk pola dalam bekerja, yang mana kita harus terbiasa dengan sistem Work From Home (WFH).

WFH atau bekerja dari rumah kemudian diterapkan oleh hampir seluruh perusahaan dari berbagai sektor bisnis saat pandemi. Hal itu tentunya diterapkan untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19 di tempat kerja.

Di Indonesia sendiri, WFH mulai dilaksanakan atas adanya himbauan dari Presiden Joko Widodo pada 15 Maret 2020 lalu. Saat itu, Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk menciptakan sistem bekerja dari rumah.

Sesuai namanya, WFH merupakan sebuah istilah untuk bekerja dari jarak jauh, tepatnya dari rumah. Para pegawai pun enggak perlu berangkat ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Kalaupun ada rapat, biasanya pegawai yang sedang WFH tetap bisa melakukannya dengan bantuan teknologi dan bertatap muka melalui jaringan internet serta aplikasi pendukung kayak Zoom, Google Meet, dan sebagainya.


Berdasarkan jurnal yang diterbitkan Bappenas, skema WFH merupakan bagian dari konsep telecommuting alias bekerja jarak jauh. Konsep tersebut pun sebenarnya bukan hal yang baru lho dalam dunia kerja, bahkan dunia perencanaan kota.

WFH sudah dikenal sejak era 1970-an lho. Saat itu, WFH diberlakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas perjalanan dari rumah ke kantor di California, begitu juga sebaliknya. 

Namun kini, konsep WFH sudah jadi bagian dari new normal bagi masyarakat nih, Be-emers. Lalu, akankah WFH ini bakal menjadi konsep yang akan terus digunakan dalam dunia usaha?

 

Work From Home - Canva

Work From Home - Canva

 

Perkembangan Konsep WFH

Seperti yang dikatakan sebelumnya, konsep WFH itu sudah ada sejak lama lho, Be-emers. Bahkan dalam catatan The Human Use of Human Beings Cybernetics and Society, disebutkan ada istilah telework di tahun 1950, yang mana mirip dengan konsep WFH saat ini.

Kemudian di tahun 1980, konsep bekerja dari rumah kembali diterapkan di AS dengan istilah fleksibel work atau bekerja dengan leluasa. Hal itu dilakukan untuk memungkinkannya keseimbangan bekerja dengan kehidupan keluarga.

Nah, konsep kerja jarak jauh pun mulai dapat perhatian pada era 1990-an hingga akhir abad 20 nih, Be-emers. Yang mana, hal tersebut terjadi seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Sementara itu, dari jurnal yang diterbitkan Bappenas, pemahaman bekerja jarak jauh setidaknya menyangkut empat hal, antara lain:
  • Pilihan tempat kerja, yang notabene mengacu pada hemat waktu dan jarak
  • Sebagian atau substitusi total dari commute harian
  • Intensitas aktivitas bekerja jarak jauh
  • Adanya teknologi komunikasi dan informasi

Oiya, kamu juga perlu memahami nih, kalau WFH itu kerja yang memang dilakukan dari rumah lho, Be-emers. Sesuai namanya, bekerja dari rumah menunjukkan lokasi kerja di rumah dan tetap berkomunikasi dengan rekan kerja.

Jadi, penting banget nih untuk membedakan konsep bekerja di luar kantor. Buat membedakannya, kita lihat table di bawah yuk!

 
Istilah Konsep Bekerja
Work From Home (WFH) Menyelesaikan segala pekerjaan kantor dari rumah
Fleksibel Work Praktik kerja kantoran yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, tapi tetap memiliki deadline kerja.
Praktik kerja kantoran yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, tapi tetap memiliki deadline kerja.
Telework/Full Remote Work Bisa melakukan kerja dimanapun asal target terpenuhi dan tugas selesai


Kini, di tengah teknologi yang makin canggih, keputusan untuk bekerja dari jarak jauh seperti WFH pun seperti sudah bukan masalah lagi kan?

Kita cari tahu yuk tantangan dan manfaat WFH untuk para entrepreneur di halaman selanjutnya.