gambar 5W + 1H (Sumber gambar:Canva.com)
Likes
Nah bagi kamu yang mau mulai investasi saham, tentunya akan menemui satu tantangan pertama yaitu beli saham. Gak bisa dipunkiri, dari 600 lebih saham di Indonesia, pasti akan kebingungan untuk mencari saham pertama yang mesti dibeli. Nah, kali ini saya akan bagikan tipsnya, yaitu dengan 5W + 1H.
Kita semua yang dulu pernah dibangku SD, pasti tahu 5W + 1H. Ini adalah sebuah rumus untuk membuat kalimat tanya.
Terdiri dari What, Who, Why, Where, When, dan How. Tapi emang bisa untuk cari saham?? bisa sekali. Yuk, simak disini bagaimana cara menggunakan 5W + 1H untuk memilih saham.
1.What
Sebelum kita membeli sebuah saham untuk diinvestasikan, perlu untuk mengetahui perusahaan tersebut. Nah contohnya bisa dari kode sahamnya, bisa nih cek di Google perusahaan apa itu.
Kalo mau lebih advance, bisa dengan mencari nama perusahaannya. Kemudian, bisa ke websitenya dan bisa cari informasi-informasi penting disana seperti produk yang ditawarkan, lini bisnis, siapa saja direkturnya, sektor usaha, dll.
2.Who
Bisa dengan cara Google kemudian search kasus/masalah saham yang diinginkan. Tentunya kita pingin dong berinvestasi di saham yang dikelola oleh manajemen yang baik supaya uang kita bisa bertumbuh.
3.How
Sebuah perusahaan dikatakan baik atau tidak untuk jadi tempat investasi dapat dilihat secara kuantitatif dari laporan keuangan. Nah, yang perlu dicari tentunya perusahaan yang sehat secara keuangan serta mempunyai pertumbuhan yang bagus.
Data ini bisa dicari di apps sekuritas yang kamu pakai ataupun bisa ke website IDX.co.id, bagian laporan keuangan dan perusahaan tercatat. Memang dibutuhkan sedikit kerja ekstra untuk tahu gimana membedah laporan keuangan. Namun tips yang bisa saya beri adalah bisa ikut SPM (Sekolah Pasar Modal) untuk membuat akun plus diajari cara milih saham yang baik dan ini resmi dari Bursa Efek Indonesia atau IDX.
4.Where
Tipsnya, biasa saham-saham yang kapitalisasi pasar besar (lebih dari 10 Triliun) berada di fase puncak atau fase menurun. Biasanya, ditandai dengan kenaikan penjualan yang tidak terlalu besar dan kenaikan ekuitas yang lambat atau stabil.
Untuk saham-saham kapitalisasi pasar sedang (500 Milyar sampai dengan 10 Triliun), biasanya berada di fase bertumbuh atau puncak, karena di masa seperti ini perusahaan lagi semangat - semangatnya untuk mengembagin usahanya. Ditandai dengan penjualan yang besar serta ekuitas yang bertumbuh cepat, namun juga kinerjanya fluktuatif.
Untuk saham saham kapitalisasi pasar rendah (di bawah 500 Milyar) biasanya baru masuk tahap awal usaha. Disini bisa dilihat perusahaan belum stabil dan punya banyak masalah. Namun seiring berjalannya waktu dan jika manajemennya bagus, maka ada kemungkinan untuk bertumbuh.
5.When
Pertama-tama, jika kamu sudah sampai tahap ini, saya ucapkan selamat karena sudah mencari data - data saham yang cukup banyak dan pastinya bermanfaat. Nah setelah tahu sahamnya gimana tentu dong kita gak mau beli sahamnya kemahalan.
Pasti kita mau beli saham dengan harga yang ok atau bahkan kalo bisa didiskon. Nah disini kamu akan berkenalan dengan istilah Overvalue dan Undervalue.
Overvalue mengacu kepada harga saham yang kemahalan dari nilai perusahaan. Sedangkan Undervalue mengacu kepada harga saham yang murah dibanding nilai perusahaannya.
Nah, cara ngeceknya nih ada banyak. Tapi cara yang paling umum adalah dengan PER dan PBV. PER dan PBV yang semakin rendah menunjukkan saham tersebut semakin murah. Biasa acuannya PER<10 dan PBV<1.
Tapi kalo misalnya sahamnya bagus dan tergolong mahal, bisa tuh dengan melihat histori PER dan PBV dari saham tersebut. Kalo pas lagi terendah maka diasumsikan cukup murah. Apalagi ditengah kondisi ekonomi saat pandemi ini, tentu ada banyak saham yang sedang murah-murahnya
6.Why
Apa kelebihan perusahaan, apakah perusahaan bagus, apakah harganya kemalahan atau didiskon, manajemennya bagus atau tidak, adalah pertanyaan-pertanyaan reflektif yang ditanya dalam tahap "Why" ini. Setelah mantap, baru deh berinvestasi di saham yang telah kamu pilih.
Nah mungkin ada yang tanya, kok seribet ini ya? Bukannya tinggal klik sahamnya kemudian langsung bisa dibeli ? Kenapa mesti nyari data ini itu? Kemudian nyari harganya murah atau tidak? Duh, bikin pusing..
Nah seperti pepatah, "berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian". Ketika sudah mengetahui semua ini, dijamin deh, ketika harga sahamnya turun kamu gak bakal panik.
Loh kenapa? Karena sudah tahu perusahaan seperti apa itu. Kamu tahu betapa bagusnya saham tersebut dan harganya murah atau tidak. Kamu sudah tahu siapa yang manage dan sebagus apa manajemennya.
Jadi ketika saham turun, ya tinggal bersantai sampai saham tersebut kembali normal dan menunggu sahamnya bertumbuh. Ibarat kayak pohon, mau sebadai apapun atau sekemarau apapun, kalau pohonnya bagus, dia bakal bertumbuh dan pada akhirnya akan berbuah lebat. Namun, tentunya pertama mesti bisa memilih pohon yang bagus kan?
Nah, semoga dari artikel yang panjang lebar ini bisa membantu teman-teman semua untuk memilih saham yang bagus. Sehingga dapat berinvestasi dengan tenang dan pada akhirnya akan menikmati hasil investasi yang memuaskan.
Terima kasih :)
Komentar
13 Jun 2023 - 08:11
menarik, panduan yang bagus dan simple
26 Jun 2020 - 07:08
Konsep yang bagus dalam memperdalam ilmu saham.