Dapat Banyak Kritik, Robinhood Hapus Salah Satu Fiturnya

Robinhood App - Pinterest

Robinhood App - Pinterest

Like

Kabar yang cukup mengejutkan datang dari Robinhood nih. Kali ini bukan hanya soal saham GameStop atau rencana untuk IPO, melainkan Robinhood dikabarkan menghilangkan salah satu fitur di aplikasinya lho, Be-emers.

Diketahui, Robinhood menghilangkan grafik confetti yang muncul di layar pengguna setelah mereka melakukan perdagangan pertama, atau mencapai pencapaian lainnya di aplikasi Robinhood.

Dilansir dari Bloomberg, Robinhood Markets memang punya grafik confetti yang jadi ciri khasnya. Fitur tersebut menandai perdagangan pertama pengguna di aplikasi pialang.

Sayangnya, aplikasi tersebut harus dihapus dan digantikan dengan perubahan desain terbaru. Dalam unggahan di blog Wednesday, perubahan tersebut bakal diluncurkan minggu depan sebagai bagian dari pengalaman visual baru dan dinamis yang menghibur pelanggan.

Jadi, pihak dari aplikasi buatan Vladimir Tenev tersebut bakal mengganti citra confetti dengan elemen grafis baru yang menampilkan bentuk dan warna yang relatif lebih tenang.


Baca Juga: Kenalan Sama Vladimir Tenev Yuk! Kok Bisa Kepikiran Mendirikan Robinhood Markets?
 

Bermula dari Kontroversi Robinhood di Awal 2021

Keputusan Robinhood untuk menghilangkan grafik confetti terjadi saat aplikasi tersebut dapat pengawasan yang makin meningkat dari politisi dan regulator.

Pengawasan tersebut diberikan atas apa yang dikatakan para kritikus sebagai gamifikasi perdagangan yang menutupi potensi kerugian nyata di pasar keuangan.

Kalau kamu ingat, di awal tahun 2021 ini, Robinhood memang mendapat sorotan karena keputusannya yang sangat kontroversial untuk membatasi para pelanggan membeli saham GameStop. Padahal, saat itu, saham GameStop tengah meroket dan diborong investor ritel.

Ternyata, Robinhood menyalahkan pembatasan kontroversial atas permintaan dari clearinghouse untuk menyetor sebanyak US$ 3 miliar karena adanya volatilitas pasar.

Kontroversi yang dilakukan Robinhood bahkan sampai membuat pihaknya mendapat gugatan dari keluarga seorang pedagang berusia 20 tahun yang meninggal karena bunuh diri setelah dia melihat saldo negatif US$ 730 ribu di akun perdagangannya!

Baca Juga: Anomali Saham GameStop, Begini Lho Kronologinya

Di satu sisi, Bloomberg menyebutkan, grafis confetti dalam aplikasi Robinhood juga menjadi poin penting, baik dalam sidang kongres bulan Februari yang mana Vlad Tenev bersaksi maupun dalam kasus yang diajukan oleh regulator keuangan Massachusetts terhadap Robinhood yang menuduh perusahaan melakukan investasi “gamifying”.

Dalam persidangan, diketahui pihak Robinhood justru melawan klaim tersebut. Sang CEO mengatakan bahwa di perusahaan, pihaknya enggak percaya sama gamifikasi dan tahu bahwa investasi itu serius.

Gimana menurut kamu, Be-emers? Akankah konflik ini bakal menghalangi langkah Robinhood buat IPO?

Tonton juga yuk, video "Mengungkap Fakta Gamestop" di Youtube channel Bisnis Muda berikut ini. Jangan lupa subscribe yaaa!