Cerita Saham Sepekan: Ramainya Emiten Baru di Tengah Lesunya Pergerakan Bursa

IPO Stocks Illustration - Canva

IPO Stocks Illustration - Canva

Like

Sepanjang pekan terakhir Maret 2021, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung lesu nih, Be-emers. Meski begitu, IHSG kembali bangkit di akhir perdagangan pekan ini, disusul dengan ramainya emiten baru yang melantai di bursa.

IHSG bergerak bearish tiga hari berturut-turut sepanjang pekan terakhir Maret 2021. IHSG anjlok cukup dalam pada penutupan perdagangan Selasa (30/3), dengan koreksi hingga 1,55 persen.

Pelemahan terus berlanjut di perdagangan hari berikutnya (31/3), yang mana IHSG ditutup di zona merah dengan koreksi 1,42 persen, Bahkan, di hari itu IHSG terpental dari level psikologis 6.000, yakni dengan ditutup di level 5.985,52.

Namun pada perdagangan 1 April 2021, yang notabene jadi hari perdagangan terakhir pekan ini, IHSG berbalik rebound dengan ditutup menguat 0,43 persen dan kembali ke level 6.011 nih, Be-emers.

Baca Juga: Ramai Klub Bola Kaesang Berencana IPO, Ini Manfaatnya Menurut BEI
 

Emiten Baru Ramai Diburu

Di sisi lain, meski IHSG cenderung lesu selama sepekan terakhir, tapi hal itu enggak menghalangi semangat dari para emiten baru untuk “unjuk gigi” di bursa nih.


Enggak tanggung, saham sejumlah emiten yang masih berumur jagung tersebut berhasil meroket lho selama sepekan!

Misalnya nih, saham PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. (SNLK), rupanya menjadi to gainers nih sepanjang perdagangan 29 Maret hingga 1 April 2021 ini. Saham emiten perhotelan tersebut meroket hingga 128,67 persen lho!

Padahal, SNLK baru banget IPO sepekan belakangan. Harga sahamnya pun melesat, dari Rp150 le Rp340 per saham nih, Be-emers.

Enggak hanya itu, emiten baru lainnya, yakni PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) juga terpantau mengalami lonjakan yang cukup signifikan. ZYRX yang baru IPO pada Selasa (30/3) lalu tersebut berhasil mencatatkan lonjakan hingga 94,40 persen, dan ditutup di level Rp486 pada perdagangan Kamis (1/4).

Berdasarkan data Bisnis, saat IPO, harga penawaran saham yang ditetapkan yakni Rp250 per saham. Menurut Dirut Zyrexindo Timothy Siddik, langkah IPO yang dilakukan perseroan merupakan bagian dari peningkatan permodalan dan pengembangan bisnis nih, Be-emers.

Diketahui, pihak Zyrexindo bakal menggunakan dana segar IPO buat mengembangkan bisnis produk teknologi dan Internet of Things (IoT) baru.

Sementara itu, ngomong-ngomong soal ramainya bursa oleh emiten baru, total dana yang berhasil dihimpun dari IPO sepanjang kuartal pertama 2021 memang meningkat lho, Be-emers. Data BEI hingga 30 Maret 2021 menunjukkan , sepanjang tahun berjalan, sudah ada 11 perusahaan yang baru melantai di BEI.

Memang sih, jumlah tersebut lebih sedikit dibanding periode yang sama di tahun 2019, yang mana terdapat 19 emiten baru saat itu. Meski begitu, dari 11 emiten yang IPO di kuartal pertama tahun 2021 ini, total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp3 triliun lho!

Jumlah tersebut rupanya naik 11 persen dari tahun sebelumnya, yang diketahui hanya mencapai Rp2,7 triliun.

Meski masih pandemi, kayaknya hal itu enggak bikin semangat calon emiten buat melantai di bursa nih. Apalagi, nanti bakal ada startup unicorn yang menambah “warna-warni” di bursa.

Kalian lebih suka mengoleksi saham IPO atau enggak nih, Be-emers?

Tonton juga yuk, video "Apa Itu Investasi Saham?" di Youtube channel Bisnis Muda berikut ini. Jangan lupa subscribe yaaa!