Tutup Bisnis Ritel di Indonesia, Begini Dampak Nasabah dan Karyawan Citibank

Citibank ( Sumber : Pinterest )

Citibank ( Sumber : Pinterest )

Like

Kabar mengejutkan datang dari salah satu bank asing ternama di Indonesia, Citibank. Melalui kantor pusatnya di Amerika, Citigroup Inc. menyampaikan adanya keputusan baru yang diambil perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Citigroup inc. memutuskan untuk keluar dari persaingan bisnis ritel atau consumer banking di Indonesia, serta di 12 negara lainnya. Keputusan tersebut disampaikan melalui press release hasil kinerja keuangan di kuartal pertama 2021 pada kamis lalu (15/4/2021). 

Langkah strategis tersebut diambil dengan mempertimbangkan keinginan Citi untuk memfokuskan modal dan sumber daya pada wealth management dan institutional banking, yang memiliki peluang pertumbuhan lebih baik dibanding consumer banking.

Tujuan akhir dari strategi tersebut tentu saja untuk meningkatkan keuntungan perusahaan asal Amerika itu. Sehingga mereka memilih untuk menutup cabang di negara yang dianggap kurang potensial untuk mencapai tujuan tersebut.

“Meskipun 13 pasar lainnya memiliki bisnis yang sangat baik, kami tidak memiliki skala yang kami butuhkan untuk bersaing.” tulis CEO Citigroup US, Jane Fraser melalui press release.


Oleh karena itu, retail consumer bank Citi di 13 negara diantaranya Australia, Bahrain, China, India, Indonesia, Korea, Malaysia, the Philippines, Poland, Russia, Taiwan, Thailand serta Vietnam akan ditutup.

Sebagai gantinya, Citi akan berfokus pada pasar di Asia dan EMEA hanya melalui 4 wealth centre yang berada di Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan London untuk menjalankan global consumer banking nya.

Baca Juga: Jane Fraser, CEO Wanita Pertama dari Citigroup
 

Bagaimana Respon Citi Indonesia?

Citibank sendiri merupakan salah satu bank asing yang sudah lebih dari 50 tahun berdiri di Indonesia. Sejak hadir pada tahun 1968, Citi Indonesia menjadi salah satu bank yang memiliki kinerja baik dan kerap meraih prestasi. 

Merespon terhadap keputusan bank pusat untuk hengkang dari consumer banking di Indonesia, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang positif. Strategi itu bisa menciptakan peluang tersendiri bagi Citi Indonesia.

“Penyegaran strategi oleh Citi ini akan menciptakan peluang besar bagi kami untuk menawarkan nilai proposisi yang berbeda dan unik kepada para klien kami,” ujar Batara dikutip dari Kontan.co.id

Selain itu, kini fokus dari bisnis Citi kini telah beralih pada institutional banking. Meski hal itu sudah diterapkan oleh Citi Indonesia sejak dahulu, dimana Citi Indonesia hingga kini telah melayani 90 persen dari 20 perusahaan besar di Indonesia.

Dampak Pada Karyawan dan Nasabah Citi Indonesia

Batara menegaskan bahwa baik nasabah maupun karyawan tak perlu khawatir, karena kegiatan operasional perbankan akan tetap berjalan seperti biasa dan tidak akan ada dampak bagi karyawan dari keputusan tersebut.

“Tidak akan ada perubahan langsung pada operasi kami di Indonesia, dan tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan kami setelah pengumuman ini.” lanjut Batara.

Selain itu, Batara menyampaikan bahwa tidak akan ada perubahan dalam melayani nasabah Citi Indonesia. Pelayanan terbaik akan tetap diberikan oleh Citi Indonesia kepada nasabahnya.

“Tidak ada perubahan seketika pada cara Citi melayani para perbankan ritel maupun kartu kredit di Indonesia” ujar Batara dikutip dari Bisnis.com

Jadi, bagi anda nasabah Citi Indonesia tidak perlu khawatir ya. Meski consumer banking di Indonesia ditutup, layanan bagi nasabah tetap diberikan sebaik mungkin.