Klub Bola Kelas Atas dan Rencana European Super League

Kontroversi European Super League

Di luar itu, European Super League ini juga menimbulkan kontroversi lho, Be-emers. Pasalnya, European Super League ini rencananya bakal diadakan pada Agustus 2021.

Hal tersebut berpotensi bikin klub-klub besar bakal enggak ikut Liga Champion! Enggak hanya itu, dampak lebih lanjutnya lagi nih, para sponsor bisa “kabur” dan klub kecil pun enggak bisa “kecipratan” rezeki kayak biasanya.

European Super League pun dinilai menjadi liga serakah dari para klub-klub kelas atas dalam mendapatkan cuan.

Di sisi lain, liga super tersebut juga mendapat pertentangan dari sejumlah pihak. Misalnya nih, dari sesama klub Eropa, pihak Bayern Munchen, Borrusia, Dortmund, hingga PSG menolak adanya European Super League.

Bahkan, The New York Times juga mencatat, para pejabat sepak bola Eropa bergerak cepat untuk mencoba memblokir proyek tersebut. Enggak hanya itu, The Premier League (Liga Premier) pun mengutuk konsep tersebut dengan mengirim surat kepada 20 klub anggotanya dan memperingatkan mereka untuk enggak ambil bagian dalam Liga Super.


Sementara itu, pejabat UEFA -yang notabene menjalankan Liga Champions, telah memberi label European Super League yang tertutup itu sebagai “cynical project” nih, Be-emers.

Mereka enggak main-main lho, Be-emers. Para pemimpin EUFA bahkan diketahui menghabiskan akhir pekan dalam diskusi tentang cara memblokir rencana tersebut.

Di antaranya dengan melarang tim yang memisahkan diri dari liga domestik mereka dan memblokir pemain mereka berkompetisi untuk tim nasional dalam acara seperti Piala Dunia.

Adapun, para pejabat Eropa juga dengan tajam mengingatkan calon klub European Super League bahwa badan sepak bola global, FIFA, telah sepakat untuk memberi mereka ancaman pengusiran.

Waduh, jadi ribut gini ya, Be-emers. Kamu setuju enggak nih kalau ada European Super League?

Baca Juga: Kisah Klub Bola Era Galatama, Klub Profesional yang Tidak Bergantung dengan APBD