Facebook Protes Fitur Baru Apple, Apa Dampaknya?

Sumber: Unsplash

Sumber: Unsplash

Like

Ketegangan terjadi antara Facebook dan Apple. Hal tersebut menyangkut pembaruan software iOS 14.5 yang akan dirilis minggu ini. Salah satu sorotan fitur baru adalah ATT atau App Tracking Transparency, yang membuat aplikasi seperti Facebook tidak senang.

Dilansir dari BBC, dengan pembaruan software tersebut, akan ada fitur App Tracking Transparency. Fitur tersebut yang memaksa pengembang aplikasi untuk secara eksplisit meminta izin pengguna menggunakan IDFA (Identified for advertiser).

Jadi, fitur itu akan memunculkan pop-up notifikasi ketika pengguna membuka aplikasi yang ingin mengakses ID perangkat atau Pengenal untuk Pengiklan. Pesan yang muncul akan menanyakan apakah pengguna ingin dilacak dan memberikan mereka pilihan. 

Nah, ATT sempat menjadi perdebatan oleh perusahaan yang mengandalkan iklan secara online, seperti Facebook. Sebab, menurut Facebook pembaruan tersebut akan memotong pendapatan yang diperoleh jaringan iklannya.

Selain itu menurut Facebook, pihak yang paling berdampak adalah bisnis kecil. Perusahaan tersebut juga mengatakan pembagian data dengan pengiklan merupakan kunci untuk pengalaman lebih baik bagi pengguna.


Walau begitu, Apple tetap tidak bergeming. Sebab perusahaan menegaskan siap menghapus aplikasi yang tidak mengikuti kebijakan baru. Dalam unggahan di blog resminya, Apple mengatakan seluruh aplikasi yang masuk mulai 26 April harus sudah mendukung ATT.

Apple sendiri dikenal selalu memasarkan dirinya sebagai perusahaan yang mengutamakan privasi. Apple memiliki sedikit minat pada data pelanggannya karena menghasilkan uang dari penjualan produk dan pembelian dalam aplikasi, bukan dari iklan.

Mereka menjunjung privasi penggunanya dan selalu memastikan penggunanya harus selalu diberi tahu tentang bagaimana data itu digunakan.

Baca Juga: Dari AirTag Hingga iPhone Baru, Ini Produk Apple yang Baru Dirilis
 

Lalu apa dampaknya bagi pengguna?

Data merupakan hal yang penting bagi aplikasi saat ini. Data digunakan untuk operasional dan penyediaan layanan aplikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah dan regulator semakin khawatir tentang seberapa besar dan kompleksnya ekosistem data di sekitar situs web, aplikasi, dan perusahaan media sosial.

Laporan Apple menyebutkan rata-rata aplikasi mencakup enam pelacak pihak ketiga yang mengumpulkan dan membagikan data pengguna.

Yang bahaya, bahkan sejumlah aplikasi dikatakan meminta akses kepada lebih banyak data daripada yang dibutuhkan. Misalnya, Tiktok yang digugat oleh mantan Komisioner anak-anak Inggris karena mengumpulkan banyak data anak-anak.

Sementara itu, Apple mengatakan bahwa mereka mendukung industri periklanan. Mereka telah memperkenalkan alat gratis baru yang memungkinkan pengiklan mengetahui seberapa sukses sebuah kampanye atau iklan, tanpa mengungkapkan identitas pengguna individu.

Kamu tim Apple atau tim Facebook nih?