Masa Sih, Nestlé Jual Produk Tidak Sehat?

Nestlé Building Web Bisnis Muda - Google

Nestlé Building Web Bisnis Muda - Google

Like

Nestlé mengakui bahwa 60 persen makanan dan minuman yang diproduksi tidak memenuhi kriteria sehat, yang tercantum dalam dokumen yang sempat dipublikasi oleh The Financial Times, lho Be-emers.

PT Nestlé Indonesia menjawab pertanyaan mengenai profil gizi dan kandungan produk-produknya. Menurut perseroan, laporan tersebut didasarkan pada analisis yang kurang menyeluruh, hanya mencakup sekitar setengah dari portofolio penjualan produk perusahaan secara global.

Menurut Direktur Corporate Affairs Nestlé, Debora R. Tjandrakusuma, analisis tersebut tidak mencakup produk-produk gizi bayi dan anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan juga produk kopi.

Jika menelusuri keseluruhan portofolio produk perseroan berdasarkan total penjualan global, produk tidak memenuhi standar 'kesehatan' eksternal yang ketat didominasi produk-produk indulgent atau yang memanjakan konsumen, seperti coklat dan es krim, sebanyak kurang dari 30 persen dari keseluruhan produk.

Debora mengatakan, produk-produk Nestlé tersebut masih aman dikonsumsi dengan porsi yang cukup sebagai bagian dari pola makan sehat, seimbang, dan menyenangkan. Ia juga percaya bahwa produk-produk tersebut berkontribusi secara positif untuk kesehatan konsumen.


Beberapa waktu sebelumnya, file internal Nestlé terkuak ke publik dan viral. Dalam presentasi yang beredar di kalangan eksekutif Nestlé tersebut, hanya 37 persen produk yang mencapai poin di atas 3,5 dari skala 5 di bawah sistem pemeringkatan kesehatan pangan Australia.

Perusahaan mendefinisikan capaian poin tersebut sebagai batas minimum kriteria sehat. Namun, dari total portofolio produk makanan dan minuman mereka, sebanyak 63 persen tidak berhasil mencapai batas kriteria tersebut.

Tapi, Debora memastikan bahwa Nestlé memproduksi dan mendistribusikan produk-produknya sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Mulai dari persyaratan gizi, kualitas dan keamanan BPOM, serta peraturan halal. 

Sejak 2017, Nestlé memiliki proyek di dalam perusahaan untuk memperbarui standar gizi dan kesehatan demi mendukung pola makan dengan gizi seimbang. Sebagai bagian dari kegiatan bisnis, Debora menyebutkan bahwa perusahaan senantiasa melakukan penilaian terhadap portofolio produk dan merenovasi serta memformulasi ulang produk-produknya. 

Nestlé berani menjamin kualitas dan keamanan produk-produk untuk para konsumen, bahkan menambahkan bahan-bahan seperti serealia, protein, serat, dan mikronutrien, serta mengurangi gula, garam, lemak jenuh, dan kalori pada produk yang telah ada saat ini dan didistribusikan melalui produk-produk bergizi di Indonesia dengan harga yang terjangkau sejak 2020.

Upaya-upaya itu dibangun di atas fondasi kerja yang kuat selama beberapa dekade untuk meningkatkan kualitas gizi produk-produk perseroan. Nestlé  juga telah menambahkan produk-produk bergizi ke dalam portofolio Nestlé Health Science dan telah meluncurkan berbagai macam makanan dan minuman nabati, yang memperkuat pertumbuhan bisnis perusahaan.

Nestlé beropini bahwa pola makan sehat berarti menemukan keseimbangan antara gizi dan kenikmatan. Ini termasuk adanya ruang untuk makanan indulgent, yang dikonsumsi secara bertanggung jawab. Nestlé juga memiliki misi untuk terus membuat produk-produk menjadi lebih enak dan lebih sehat, yang akan dikomunikasikan secara transparan.

Baca Juga: Bisnis Produk dan Bahan Baku Makanan Vegan, Kenapa Bisa Mahal?