Wow, Ferrari Rambah Dunia Fashion!

Ferrari's Fashion Runway Illustration Web Bisnis Muda - Autobala

Ferrari's Fashion Runway Illustration Web Bisnis Muda - Autobala

Like

Sebanyak 100 jurnalis dan tastemakers dunia hadir ke markas besar Ferrari, yang merupakan sebuah pabrik yang didesain oleh Jean Nouvel di kota kecil Maranello, Italia. Lokasi yang merupakan tempat perakitan mobil sport itu disulap menjadi runway untuk memamerkan clothing line yang diciptakan oleh Ferrari, lho!

Dikelilingi oleh mobil-mobil yang belum selesai dirakit dan conveyor belt ala pabrik, audiens menyaksikan para model mengenakan busana kemeja vintage yang memiliki motif roadster-printed dan juga jaket nilon organza yang berkilauan.

Ini adalah koleksi high fashion pertama dari Ferrari, yang merupakan upaya ambisius untuk mengubah brand dari perusahaan otomotif mewah menjadi brand lifestyle mewah, yang akan menjadi ikon estetika Italia untuk dunia.

Chief Officer Branding Diversification Ferrari, Nicola Boari, menyampaikan bahwa brand fashion ini adalah start up, namun bedanya, ini adalah start up yang paling beruntung di dunia.

Selama dua dekade, perusahaan mobil yang telah mengembangkan namanya ke berbagai macam produk mulai dari parfum, sampo, T-shirt, scarf, hingga komputer Ferrari.


Kini, perusahaan memuat desainnya secara in-house dan ditujukan untuk kelas atas. Ferrari telah mempekerjakan beberapa creative director, salah satunya Rocco Iannone yang sebelumnya pernah bekerja untuk Dolce & Gabbana, Giorgio Armani, dan Pal Zieri. Iannone juga menandatangani kesepakatan lisensi dan mengawasi kemitraan utama, yaitu bersama Puma, Ray-Ban, dan Richard Mille.

John Elkann, CEO dari Ferrari yang juga merupakan CEO dari perusahaan induknya, Exor yang juga memiliki Stellantis, Fiat, hingga Chrysler, mengatakan bahwa brand fashion dari Ferrari bukanlah merupakan project sampingan.

Exor telah menunjukkan minat yang meningkat pada brand fesyen. Mereka bahkan juga membeli saham mayoritas Shang Xia pada Desember lalu, yaitu merek yang didirikan oleh Hermès, diikuti dengan pembelian 24 persen saham Christian Louboutin pada bulan Maret lalu.

Fashion line dari Ferrari memunculkan gagasan bahwa Exor mungkin merupakan grup dari luxury brand pertama di Italia yang mampu bersaing dengan konglomerat Prancis LVMH dan Kering.

Ferrari sendiri merupakan bintang kelas atas di antara brand Exor lainnya, dan lini fesyen ini adalah bagian dari strategi Ferrari untuk berusaha menjadi lebih baik dengan cara yang lebih koheren. Ferrari bertujuan untuk memiliki legitimasi dalam mewakili gaya hidup Italia kepada dunia.

Produk-produk fesyen tersebut dimaksudkan untuk menarik penggemar Ferrari yang mungkin belum siap untuk membeli mobil sport yang dibandrol harga mulai dari $240.000 atau sekitar Rp 3,47 miliar. 

Namun, bagi Ferrari sendiri, mempelajari dan menjadi brand high fashion seperti Chanel adalah suatu tantangan yang tak mudah. Dari sudut pandang estetika, awalnya, Ferrari harus sangat literal dengan simbol dan anatomi untuk melegitimasi brand design mereka.

Bagi Iannone sendiri, hal tersebut berarti merepresentasikan bentuk mobil antropomorfik dan mengadaptasinya ke tubuh manusia, seperti jaket kulit, jersey, kemeja katun yang kemudian akan mengingatkan masyarakat tentang mobil sport Ferrari. Pakaian dari brand Ferrari juga cenderung mengadaptasi warna-warna cerah seperti mobilnya, seperti warna kuning dan merahnya.

Menurut Nicola Boari, koleksi ready-to-wear juga merupakan jalan masuk yang tepat untuk menyasar target pasar, terutama kaum muda dan perempuan. Ia mengatakan bahwa produk fesyen Ferrari akan tumbuh dalam 7 hingga 10 tahun, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi sebesar 10 persen dari pendapatan merek.

Ferrari sendiri merupakan salah satu perusahaan publik paling berharga di Italia, yang memiliki pendapatan hampir $4 miliar pada tahun 2020 (Rp 57,88 triliun) walaupun terdampak pandemi dan harus menutup pabrik selama 7 minggu.

Emanuele Farneti, pemimpin redaksi Vogue Italia yang menghadiri acara tersebut, mengatakan bahwa sudah sangat jelas Ferrari akan memilih designer Italia, dan membuat produk dengan gaya Italia. Padahal menurut report dari McKinsey, hanya sedikit perusahaan Italia yang diproyeksikan untuk bertahan hingga generasi mendatang.

Fashion line dari Ferrari akan mulai dijual bulan ini di retailer Luisa Via Roma serta di jaringan toko milik Ferrari sendiri, seperti di Maranello yang tokonya dirombak oleh studio Sybarite London hingga restoran Cavallino, tempat makan favorit Enzo Ferrari, yang direnovasi oleh India Mahdavi dan Massimo Bottura.

Elkann mengatakan bahwa kualitas yang diberikan pada fashion line Ferrari harus setara dengan yang dilakukan pada mobil sportnya. High fashion memiliki medan yang berbeda dari mobil ataupun merchandise berlogo Ferrari lainnya. Namun, Ferrari percaya bahwa sebuah merek merupakan realitas hiper-komersial saat ini.

Sebuah merek adalah cerita, pemasaran, dan persepsi. Pelanggan membeli sebuah merek karena mereka percaya pada cerita yang mengelilinginya karena mereka ingin mengadaptasi lifestyle yang ditawarkan oleh merek tersebut., dan Ferrari berusaha mewujudkan hal tersebut bagi para pelanggannya.