Terulang Lagi, Tesla Sebut Autopilot Aman Setelah Ada Kasus Kecelakaan Baru

Like

Autopilot Tesla yang Sebabkan Kecelakaan Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Autopilot Tesla yang Sebabkan Kecelakaan Illustration Web Bisnis Muda - Canva


Tentang Autopilot Tesla

Sebenarnya, Autopilot bukanlah sistem mengemudi otonom. Dilansir The New York Times, sebaliknya, Autopilot merupakan rangkaian perangkat lunak, kamera, dan sensor yang dimaksudkan untuk membantu pengemudi dan mencegah kecelakaan dengan mengambil alih banyak aspek mengemudi mobil.

Diketahui, eksekutif Tesla telah mengklaim bahwa dengan menyerahkan fungsi-fungsi ini ke sebuah sistem komputer, akan membuat mengemudi lebih aman karena pengemudi merupakan manusia yang rentan terhadap kesalahan dan gangguan.

Sementara Autopilot dalam kendali, pengemudi bisa bersantai di dalam kendaraannya. Namun, seharusnya pengemudi enggak berhenti begitu saja ketika berkendara.

Sebaliknya, pengemudi seharusnya tetap memegang kemudi dan menatap jalan. Pengemudi juga harus siap mengambil alih jika sistem menjadi bingung atau gagal mengenali objek atau skenario lalu lintas yang berbahaya.

Namun, beberapa pengemudi tampaknya tidak dapat menahan godaan untuk membiarkan perhatian mereka tetap fokus saat Autopilot aktif. Belum lagi, sejumlah video yang beredar di Twitter menunjukkan kalau sejumlah pengemudi justru asyik membaca atau tidur saat mengemudikan Tesla!


Selama ini, Tesla juga kerap menyalahkan pengemudi mobilnya, menyalahkan mereka dalam beberapa kasus karena gagal menjaga tangan mereka di setir dan mata di jalan saat menggunakan Autopilot.

Baca Juga: Tesla Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil di China, Ada Apa?

Meski begitu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, yang telah menyelesaikan penyelidikan kecelakaan yang melibatkan Autopilot, mengatakan sistem tersebut enggak punya perlindungan untuk mencegah penyalahgunaan dan enggak memantau pengemudi secara efektif.

Autopilot tidak melacak mata dan monitor pengemudi. Sistem Autopilot justru kadang-kadang terus beroperasi, bahkan jika pengemudi meletakkan tangan mereka di setir hanya beberapa detik pada suatu waktu.

Soalnya, menurut Profesor Universitas Carnegie Mellon bernama Raj Rajkumar, sistem Autopilot ini pada dasarnya lemah karena mudah ditipu dan tidak memantau dengan sangat konsisten. Belum lagi, Autopilot yang digunakan di tengah kota, yang mana ada persimpangan dan pejalan kaki, juga membuat mengemudi lebih sulit.

Adapun, sejumlah tuntutan hukum telah diajukan terhadap Tesla tahun ini. Meski begitu, hingga kini Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS belum memaksa Tesla untuk mengubah atau menonaktifkan Autopilot.

Gimana, menurut kalian yang salah Autopilot Tesla atau pengemudinya nih, Be-emers?