Deretan Negara Asia yang Tidak Lagi Gunakan Dollar AS untuk Perdagangan Bilateral

Ilustrasi Gambar Dolar - Bisnis Muda - Canva.Com

Ilustrasi Gambar Dolar - Bisnis Muda - Canva.Com

Like

Bank sentral Indonesia dan sejumlah negara Asia lainnya sepakat untuk tidak menggunakan dolar lagi. Hal itu dilakukan demi meningkatkan nilai mata uang lokal, lho.

Penggunaan mata uang lokal dinilai mampu menekan pengurangan nilai dari proses konversi satu mata uang lokal ke dolar AS, yang nantinya kembali dikonversikan ke mata uang lokal lainnya.

Hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan penyelesaian transaksi secara langsung dalam mata uang local mereka masing-masing, agar dapat mengurangi ketergantungan saat ini pada dolar AS.

Negara Asia yang sudah sepakat tidak lagi menggunakan dolar AS, antara lain:
  • Indonesia
  • Jepang
  • China
  • Thailand
  • Malaysia
  • India
Negara-negara Asia ini sudah menyepakati penyelesaian transaksi bilateral untuk menggunakan mata uang lokal mereka pada setiap perdagangan dan setiap kegiatan investasi.

Indonesia sendiri berhasil mengurangi ketergantungan dolar AS dengan sebesar US$ 117, 3 juta setara dengan Rp 1,68 Triliun.


Dilansir dari CNBC Indonesia, data Bank Indonesia menunjukan Rasio transaksi perdagangan Indonesia – Thailand dengan menggunakan skema LCS dalam mata uang THB/IDR terhadap lotal perdagangan Thailand – Indonesia yang sudah mencapai 1,3 persen di tahun 2020.

Rasio Malaysia – Indonesia juga mengalami peningkatan. Mata uang MYR/IDR dapat mencapai 4,1persen di tahun 2020 juga yang naik 3 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Tidak hanya dua negara Asia itu saja, melainkan Jepang juga. Indonesia – Jepang dalam mata uang JPY/IDR yang selalu mengalami peningkatan sejak di tahun 2020 September mendatang. Rasio perdagangan Indonesia – Jepang pada periode Januari – Mei telah dapat meningkatkan kesignifikan yang menjadi 3,4 persen di tahun 2021 ini.

Dengan begitu, yang berarti dalam penyelesaian langsung  dan investasi lainnya, berarti bank-bank di tiga negara Asia ini dapat menyelesaikan transaksi tanpa menggunakan dolar AS, yang dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Di tahun ini, Indonesia – China juga akan memulai lagi untuk melakukan penerapan LCS. Yang dijadikan sebagai mitra dagang utama, kesepakatan yang buat antara kedua belah pihak, akan banyak mengurangi ketergantungan Indonesia pada dolar AS.

Malaysia, Indonesia, dan Thailand adalah salah satu dari mitra dagang utama Indonesia di negara Asia, dengan ekspor non-migas gabungan mencapai  $ 25,2 yang dapat menyelesaikan mekanisme teknis dari pelaksaan LCS.

Apa alasannya?

Penggunaan mata uang lokal dinilai mampu menekan pengurangan nilai dari proses konversi satu mata uang lokal ke dolar AS, yang nantinya kembali dikonversikan ke mata uang lokal lainnya.

Sehingga, mendapatkan hasil yang nilainya bisa dimaksimalkan untuk menambah volume pada transaksi perdagangan ini. Periode yang sama, Indonesia dapat mengimpor barang dengan senilai $11,9 miliar dari Thailand dan Malaysia.

Kedepannya, diharapkan bank – bank ini terus dapat berhubungan untuk bekerja sama dengan negara lainnya, untuk tidak lagi berketegantungan dengan dolar AS.