Memakai Deodoran Bisa Menyebabkan Kanker Payudara? Begini Menurut Studi!

Deodoran (Sumber gambar: kumparan.com)

Deodoran (Sumber gambar: kumparan.com)

Like

Memakai deodoran tentu memiliki tujuan sendiri, yaitu agar terhindar dari bau badan yang mengganggu akibat keringat berlebih. 

Sebagian orang mengalami gangguan akibat kelebihan keringat yang disertai dengan bau badan yang tidak segar. Tentu hal ini membuat diri kita tidak nyaman meski dengan badan sendiri. 

Banyak orang yang mengatasi hal ini dengan rutin memakai deodoran. Deodoran memang dapat mencegah bakteri yang menempel pada keringat. 

Selain mengandung anti-bakteri, beberapa deodoran juga mengandung anti-perspiran. Tujuannya ialah agar menghalangi kelenjar keringat yang berada di ketiak. 

Akan tetapi, isu yang beredar bahwa menggunakan deodoran terutama yang mengandung antip-erspiran sangat berbahaya bagi kesehatan.


Dilansir dari tribunnews.com, tuduhan ink bukan berarti tanpa alasan. Ada beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa memakai deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. 

Salah satu dari penelitian pada tahun 2003 yang mengaitkan dengan kebiasaan mencukur buku ketiak serta menggunakan deodoran yang mengandung alumunium dapat memicu risiko terjangkit kanker payudara. 

Disebutkan bahwa kandungan alumunium memiliki pengaruh pada kadar hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen ini lah yang dianggap dapat memicu pertumbuhan dan penyebab terjadinya kanker payudara. 

Tapi jangan khawatir dulu. 

Beberapa studi lainnya menyatakan bahwa kandungan alumunium dari antiperspiran oleh kulit jumlahnya hanya sedikit. Kisarannya pun mencapai 0.012 persen dan angka tersebut bahkan jauh lebih kecil dibandingkan kandungan alumunium dari makanan yang diserap oleh tubuh.

NIH National Cancer Institute menyebutkan bahwa belum ada penelitian terkini yang benar-benar membuktikan kandungan alumunium berkontribusi pada peningkatan kanker payudara. Tidak hanya alumunium, kandungan paraben yang terdapat pada produk deodoran juga dituduh dapat menyebabkan tumor payudara.

Akan tetapi, NIH National Cancer Institute lagi-lagi memberikan keyakinan bahwa tidak ada bukti yang menyakinkan untuk menyebut bahwa paraben sebagai penyebab tumor atau kanker payudara. 

Karena tuduhan tersebut belum dapat dibuktikan, maka penggunaan deodoran antiperspiran dengan kandungan alumunium serta paraben masih aman digunakan hingga saat ini.