Mau Beli Sukuk Ritel SR015? Cek Dulu Apa Untung dan Risikonya

Sukuk Ritel

Sukuk Ritel

Like

Tahu nggak sih, kalau sekarang ini pemerintah sedang menawarkan produk investasi yang terjamin dengan imbalan lumayan buat warga negara Indonesia?

Yes, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan tengah menawarkan produk investasi berupa Sukuk Negara Ritel Seri SR015. Periode penawaran produk investasi jenis fixed income ini berlangsung dari 20 Agustus sampai 15 September 2021.

Sebagai informasi, Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) atau Sukuk Negara adalah jenis Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

SBN sendiri ada dua macam, pertama adalah Sukuk Negara dan yang kedua adalah Surat Utang Negara (SUN) yang biasa juga disebut obligasi negara. 

Adapun SR015 ini sebagai SBSN jangka panjang dengan denominasi rupiah.


Sukuk Ritel sendiri tidak setiap waktu diterbitkan lho. Tahun ini pemerintah udah dua kali menerbitkan Sukuk Ritel, dan yang edisi SR014 pemerintah berhasil membukukan penjualan sebesar Rp16,70 triliun.

Kalender Penerbitan SBN Ritel 2021
 

Seri SBN

Tanggal Awal Penawaran

ORI019

25 Januari

SR014

26 Februari

SWR002

1 April

SBR010

21 Juni

SR015

20 Agustus

ORI020

27 September

ST008

1 November

Sumber: DJPPR Kemenkeu

Sebelum memutuskan beli, kamu bisa cek dulu nih apa keuntungannya jika masuk ke instrumen investasi ini.
 

Membiayai Pembangunan


Ada banyak keuntungan dengan membeli produk investasi syariah ini. Selain sebagai produk investasi, investor Sukuk Ritel juga sudah membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan.

Ini karena SBSN berfungsi untuk membiayai defisit APBN, membiayai proyek dalam APBN, dan instrumen pengelolaan portofolio utang negara.

Beberapa proyek yang dibiayai dari Sukuk Negara ini antara lain pembangunan jalan dan jembatan di 30 provinsi, pembangunan kereta api di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, kemudian untuk 489 proyek sumber daya air berupa bendungan, irigasi, penyediaan dan pengelolaan air tanah.

Selain itu masih banyak proyek-proyek lain yang didanai oleh SBSN ini. Nah, dengan membeli Sukuk Negara, otomatis kamu juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bermanfaat buat masyarakat banyak. Belum lagi ngitung amal jariyahnya. 
 

Imbalan di Atas Deposito


Sukuk Ritel seri SR015 ini memiliki tingkat imbalan tetap sebesar 5,10% p.a. lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito Bank BUMN.

Sebagai ilustrasi saja, bunga deposito periode 1 dan 3 bulan di Bank Mandiri (membuka deposito lewat mobile banking) mendapat bunga 2,75% per tahun. Demikian juga di Bank BRI. 

 

Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bisnis.com - Nurul Hidayat

Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bisnis.com - Nurul Hidayat


Dijamin Negara 


Sukuk Ritel ini dijamin oleh negara melalui dua undang-undang, yaitu UU SBSN dan UU APBN. Jadi, tentunya terjamin banget.

Tabungan di bank, termasuk deposito, juga dijamin. Namun penjaminnya adalah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Itupun batasnya. Nilai simpanan yang dijamin oleh LPS paling tinggi sebesar Rp2 miliar per nasabah per bank.

Selain itu, LPS juga membatasi bunga simpanan yang dijamin, biasa disebut Tingkat Bunga Penjaminan LPS. Periode 29 Mei - 29 September 2021 tingkat bunga penjaminan untuk simpanan di bank umum dalam mata uang rupiah adalah 4,00 persen, sedangkan simpanan dalam valuta asing 0,50 persen.

Beda lagi dengan bank perkreditan rakyat atau BPR. Tingkat bunga penjaminan LPS untuk BPR saat ini adalah 6,50 persen. 

Bedanya dengan Sukuk Ritel selain tingkat imbalan yang lebih tinggi, batas maksimum yang bisa dipegang dan tetap mendapat penjaminan dari negara lebih besar.

Maksimal pembelian Sukuk Ritel dalam satu produk, misalnya SR015, adalah Rp3 miliar. Namun, investor boleh memiliki lebih banyak lagi dengan cara membeli SR015 di pasar sekunder, setelah masa holding period berakhir pada 11 Desember 2021. 
 

Dapat Diperdagangkan


Nah, keuntungan yang satu ini terkait dengan penjelasan sebelumnya, yakni investor dapat menambah 'muatan' SR015 dengan cara membeli di pasar sekunder.

Masa penawaran SR015 saat ini adalah pasar primer, atau kalau dalam saham masa penawaran IPO.

Kan SR015 ini sebenarnya produk efek utang berbasis syariah jangka panjang, yang tenornya adalah 3 tahun. 

Namun, sebelum masa jatuh tempo itu, investor bisa menjual produk investasi ini melalui mitra distribusi tempat mereka membeli.

Syaratnya, SR015 sudah melewati masa holding period, atau masa Sukuk Ritel harus dipegang pertama kalinya. Selepas itu, SR015 bisa diperjual-belikan si pasar sekunder.

Jadi, kalau misalnya kalian butuh likuiditas mendesak atau dana, dan sudah melewati masa holding period, kalian bisa menjual SR015. 

Mitra distribusi (midis) berperan sebagai standby buyer. Artinya, akan selalu ada yang menampung jika kamu mau menjualnya. Tentunya, ada penyesuaian harga.
 

Pajak Lebih Rendah dari Deposito


Pajak atas imbalan SR015, juga obligasi pada umumnya, adalah 15%. Sementara itu, pajak atas bunga deposito adalah 20%. 

Beda 5% tentunya lumayan banget ya. 
 

Full Online


Nah, ini juga menjadi daya tarik lain. Karena semuanya serba online, tentunya investor tidak perlu ribet ke sana kemari. Sambil rebahan pun sudah bisa investasi di SBSN ritel ini.

Kamu bisa pilih salah satu dari 30 mitra distribusi yang menawarkan SR015 ini. 

Untuk midis bank kamu bisa pilih di daftar ini: Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia, Bank Mega, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank UOB Indonesia, Citibank, Standard Chartered Bank, Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat.

Kalau mau lewat perusahaan sekuritas juga bisa lewat Bahana Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Adapun untuk fintech bisa ke Bareksa Portal Investasi, Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+), Star Mercato Capitale (Tanamduit), Investree Radhika Jaya, Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), atau Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
 

Diversifikasi Investasi


Tentunya kamu paham dong adagium jangan taruh telur dalam satu keranjang. Bagi risiko investasi kamu ke dalam kelas aset yang berbeda.

Sukuk Ritel ini bisa jadi cara membagi risiko investasi. Jangan semua ditaruh di saham atau aset kripto. 

Nah, di luar keuntungan itu, SR015 juga punya sejumlah risiko.
 

1. Risiko Gagal Bayar


Untuk yang satu ini tidak perlu kamu khawatirkan. Karena dijamin oleh negara, risiko gagal bayar hampir tidak ada.
 

2. Risiko Likuiditas


Karena jenis investasi pada surat utang ada masa atau tenornya, tentunya ada risiko kamu butuh dana sebelum produk SR015 ini masuk masa maturity.

Memang, kamu bisa menjual produk ini di pasar sekunder, tetapi ada kemungkinan harganya tidak sesuai ekspektasi kamu.

Tapi tenang, fixed income investment kan dapat return-nya bukan hanya dari menjualnya di pasar sekunder. Investor sudah mendapat imbalan per bulan. 

Artinya, bisa saja kamu menjual di tengah jalan, dan tetap untung meski harga di pasar sekunder sedikit di bawah harga pertama kali beli.
 

3. Risiko Pasar


Risiko pasar adalah potensi kerugian bagi investor apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang menyebabkan penurunan harga Sukuk Ritel di pasar sekunder.

Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.

Kira-kira, kamu minat nggak beli SR015?