Benarkah Amazon Berencana Perluas Tim Moderasi AWS?

Amazon Web Service Illustration Bisnis Muda -  Image: AWS

Amazon Web Service Illustration Bisnis Muda - Image: AWS

Like

Amazon Web Service (AWS) selama ini jadi salah satu penopang kinerja Amazon lho. Nah, di satu sisi, perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu disebut-sebut bakal memperluas tim moderasi AWS nih, benarkah?

Di kuartal pertama 2021, dari data Business Insider, penjualan Amazon merokat hingga 44 persen, yakni mencapai US$108,52 miliar. Enggak hanya itu, berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih yang diraih Amazon juga mencapai US$8,1 miliar, meningkat dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar US$2,5 miliar.

Menariknya nih, selain bisnis belanja online, rupanya pencapaian kinerja Amazon juga didukung kuat oleh bisnis cloud computing (komputasi awan) AWS lho! Dikutip dari laporan keuangan Amazon, Jeff Bezos mengatakan kalau anak usaha Amazon kini sudah bisa tumbuh dengan cepat dan mandiri.

Buktinya AWS, selama 15 tahun belakangan diketahui sudah berhasil mencetak penjualan tahunan hingga mencapai US$54 miliar lho! Belum lagi, banyak perusahaan besar dunia -salah satunya McDonalds- yang menggunakan jasa AWS nih.

Baca Juga: Tahun Terakhir Kepemimpinan Jeff Bezos, Kinerja Amazon Meroket di Kuartal Pertama 2021!
 

Klarifikasi Amazon Terkait Perluas Tim Moderasi AWS

Nah, dilansir dari laporan Reuters, Amazon berencana untuk memperluas tim moderasi internalnya untuk Amazon Web Services (AWS)!


Terkait hal tersebut, Amazon dikabarkan bakal menggunakan tenaga kerja baru untuk secara proaktif menghapus lebih banyak konten terlarang dari AWS sebelum dilaporkan oleh pengguna. Jadi, nantinya, Amazon enggak bakal lagi meninjau konten sebelum diposting di platform.

Namun, sayangnya hal itu dibantah oleh pihak Amazon lho! Dikutip dari The Verge, pihak Amazon secara tegas mengatakan bahwa AWS Trust & Safety enggak punya rencana untuk mengubah kebijakan atau prosesnya.

Meski begitu, The Verge menyebutkan kalau pendekatan penegakan yang agresif akan menempatkan AWS dalam kategori yang sama dengan platform utama seperti Facebook dan YouTube.

Di satu sisi, peneliti terorisme sebelumnya telah menyerukan pendekatan yang lebih proaktif dari platform hosting nih.

“Perusahaan perlu secara proaktif memantau apa yang ada di platform mereka untuk memastikan mereka tidak sengaja menyelenggarakannya. Jangan malah menunggu orang luar untuk mengeksposnya,” -Peneliti Terorisme (dikutip The Verge)


Adapun, diketahui pergeseran ke arah moderasi proaktif kemungkinan akan mengobarkan kekhawatiran konservatif tentang dugaan sensor di AWS.

Hmmm… menurut kamu, sejauh mana efektivitas AWS dalam cloud computing?