Duka Nestapa Munir Said Thalib Setelah 17 Tahun Kepergiannya

Munir Said Thalib Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Munir Said Thalib Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Bulan September telah datang, bulan dimana yang cukup merepresentasikan keadaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia di masa lampau atau lebih cukup dikenal dengan sebutan September Hitam.

Melansir dari laman resmi KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tidak Kekerasan), September Hitam ialah sebuah kiasan yang digunakan untuk menggambarkan bulan yang penuh nestapa tentang keadaan HAM di Indonesia.

Banyak sekali kejadian atau peristiwa – peristiwa non – kemanusiaan serta pelanggaran HAM terjadi pada bulan September ini.

Sebut saja mulai dari kasus Pembunuhan Munir Said Thalib, Tragedi Tanjung Priok, hingga Tragedi Semanggi II yang tanpa disadari semua terjadi di bulan September.

Salah satunya terjadi tepat pada hari ini, (07/09/2021) yang merupakan momentum peringatan 17 tahun Munir Said Thalib tewas terbunuh di udara ketika sedang melakukan perjalanan dalam melanjutkan pendidikan ke Amsterdam, Belanda.


Kronologi singkatnya ialah tepat pada 6 September 2004, Munir Said Thalib melakukan perjalanan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-974 dengan rute Jakarta – Belanda.

Setibanya melakukan transit di Bandara Changi, Singapura seketika Munir Said Thalib mendadak merasa sakit perut yang berlebihan seusai menenggak jus jeruk yang disajikan di dalam pesawat.

Ketika saat itu, sempat ada beberapa tindakan yang dilakukan untuk menangani sakit perut yang diderita oleh Munir Said Thalib karena kebetulan ada penumpang lain yang berprofesi sebagai dokter.

Namun tak berselang lama atau tepat pada 7 September 2004, akhirnya Munir Said Thalib mengehembuskan nafas terakhirnya diketinggian 40.000 kaki diatas permukaan laut tepatnya di Rumania atau dua jam sebelum tiba di Amsterdam.

Setibanya di Amsterdam, investigasi serta otopsi langsung dilakukan oleh Institut Forensik Belanda (NFI). NFI menyatakan bahwa Munir Said Thalib terbunuh karena cairan racun arsenik.
 

Munir Said Thalib Illustration Web Bisnis Muda - VOI

Munir Said Thalib Illustration Web Bisnis Muda - VOI


Seperti diketahui, Munir Said Thalib ialah seorang aktivis yang sangat lantang dalam menyuarakan HAM (Hak Asasi Manusia) serta pendiri dari Imparsial serta bagian dari KontaS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan) yang tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya dalam menyuarakan HAM di Indonesia.

Munir Said Thalib lahir di Malang, 8 Desember 1965. Ketertarikannya kan membela HAM sudah terlihat ketika mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya.

Hingga saat ini, duka netapa terus terasa semenjak kepergian Munir Said Thalib karena hingga saat ini belum menemukan titik terang karena dalang dibalik diracunnya Munir Said Thalib di udara belum terungkap.