Setelah El Salvador, Berbagai Sentimen Baru Guncang Pasar Kripto

Sentimen KInerja Kripto Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Sentimen KInerja Kripto Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Seluruh dunia jadi saksi kalau negara El Salvador jadi negara pertama yang menggunakan Bitcoin sebagai alat transaksi pembayarannya. Namun, sayangnya hal itu justru jadi sentimen yang membawa harga Bitcoin terjun.

Tepat di hari pertama penggunaannya di El Salvador, harga Bitcoin langsung terjun hingga 15 persen hingga menyentuh level US$43.000! Dilansir CoinDesk, bahkan banyak pelaku pasar yang menganggap fenomena itu sebagai salah satu kinerja harian terburuk dalam dunia kripto tahun ini.

Baca Juga: Bitcoin Terjun di Hari Pertamanya sebagai Alat Transaksi El Salvador, Ada Apa?

Namun, ternyata enggak hanya sentimen El Salvador yang bikin performa Bitcoin jadi menurun nih, Be-emers. Pasar kripto kini harus menghadapi sejumlah sentimen yang menekan performanya.
 

Isu Walmart yang Mulai Mengadopsi Kripto untuk Pembayaran

Sebelum El Salvador, Tesla telah lebih dulu menggunakan Bitcoin sebagai alat transaksi pembayaran. Saat itu, Elon Musk menerima Bitcoin untuk setiap pembayaran mobil Tesla.

Di satu sisi, seiring dengan euforia El Salvador, beredar isu sejumlah pihak mulai mengadopsi aset kripto sebagai alat pembayaran juga nih. Salah satu yang sempat bikin heboh yakni Walmart Inc., yang dikabarkan menerima aset kripto sebagai mekanisme pembayaran di tokonya.


Namun, hal itu langsung buru-buru dibantah oleh Walmart Inc. Menariknya, Bloomberg mencatat, Litecoin sempat melonjak 33 persen seiring seiring dengan meluapnya isu tersebut.

Dikutip Bloomberg, Analis Senior Oanda Corp. Ed Moya mengatakan bahwa pemicunya ada pada pergerakan pasar awal. Menurutnya, ada ekspektasi bahwa akan lebih banyak perusahaan mulai menunjukkan bagaimana mereka akan mulai menggunakan kripto atau teknologi blockchain.
 

Penipuan Aset Kripto

Di sisi lain, penipuan terhadap aset kripto juga masih masif terjadi. Melasir Bloomberg, meski bukan hal yang baru, di musim panas 2020 lalu akun Twitter dari beberapa pemimpin politik dan bisnis AS yang paling terkemuka diretas dalam upaya nyata untuk mempromosikan penipuan Bitcoin!

Kini, aset kripto seperti Litecoin memang tengah jadi sorotan karena adanya modus penipuan Litecoin, termasuk pembuatan alamat email berdasarkan nama domain palsu, serta rilis berita palsu yang menyertakan kutipan yang dikaitkan dengan eksekutif Walmart.

Masalahnya, enggak kayak saham, perdagangan kripto sebagian besar enggak dapat dilacak. Meski begitu, Bloomberg menyebutkan bahwa Ketua Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS Gary Gensler telah mengisyaratkan bahwa dia sedang mempertimbangkan rezim pengawasan yang kuat atas industri kripto.

Hmm.. menurut kamu, sentimen apa lagi nih yang menekan pergerakan kripto?