Mengetahui Apa Itu Tapering serta Dampaknya untuk IHSG

The Fed Illustration Web Bisnis Muda - Image: Kanal Youtube TD Ameritrade

The Fed Illustration Web Bisnis Muda - Image: Kanal Youtube TD Ameritrade

Like

Belakangan, pemberitaan ramai seputar rencana tapering yang akan dilakukan oleh The Fed (Federal Reserve System) atau Bank Sentral Amerika Serikat dalam waktu dekat.

Melansir dari Bisnis, Jerome Powell selaku Gubernur Gubernur Federal Reserve System menjelaskan keseriusan rencananya melakukan tapering pada bulan November ini dan diharapkan menyelesaikan prosesnya pada pertengahan tahun 2022.

Jerome Powell menegaskan pemberlakuan tapering ini dikarenakan bahwa ekonomi sudah terbilang pulih dan tidak lagi memerlukan stimulus yang semula diperuntukkan untuk dukungan darurat ekonomi selama pandemi.

Kabar seputar tapering ini juga dikonfirmasi pada pertemuan resmi yang dihadiri FOMC (Federal Open Market Committee) pada Rabu, (22/09/2021), yang mana menekankan bahwa tapering ini bukanlah pertanda waktu kenaikan suku bunga.

Akan tetapi, sebelum lebih jauh lagi membahas tapering, Be-emers sendiri sudah mengetahui apa itu tapering serta dampaknya untuk Indonesia dan IHSG belum?
 

Berikut Ulasan Tentang Apa Itu Tapering serta Dampaknya Untuk IHSG

Menghimpun dari Pluang, tapering sendiri ialah suatu kebijakan yang berfokus kepada pengetatan suatu kebijakan moneter serta pengurangan gradual yang dilakukan oleh The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat.


Implementasi yang seringkali dilakukan ialah dengan mengurangi pembelian aset seperti obligasi atau quantitative easing dalam rangka mengurangi potensi inflasi yang tinggi.

Tapering biasanya dilakukan ketika dirasa stimulus atau dukungan ekonomi sudah bisa menandakan kestabilan ekonomi yang kembali pulih. Tapering yang dalam waktu dekat ini dilakukan berlandaskan dukungan ekonomi yang dilakukan untuk dukungan pandemi darurat.

Kendati demikian, memang tak bisa dipungkiri bahwa keuntungan dari penerapan tapering ini bisa mengurangi potensi inflasi. Akan tetapi ada juga dampak yang dapat ditimbulkan dari penerapan tapering ini.

Salah satunya ialah resesi. Resesi dapat terjadi akibat penghentian stimulus yang secara tiba-tiba.

Seperti diketahui, tapering sendiri merupakan sebuah proses yang tidak pendek karena perlu menyeimbangkan langkah-langkah jangka pendek yang bersinergi untuk perkembangan jangka panjang.

Oleh karenanya, penerapan tapering ini haruslah perlu pertimbangan serta timing yang tepat agar dapat memperoleh kestabilan ekonomi.

Mungkin dampak dari tapering ini memang berpengaruh kepada Indonesia serta IHSG sendiri. Sebab, The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat merupakan lembaga yang menerbitkan mata uang dolar, yang notabene digunakan sebagai cadangan devisa pada pergerakan perekonomian negara-negara di dunia.

Oleh karena itu, tapering ini dapat berdampak kepada Indoensia karena pasar keuangan Indonesia dan IHSG mayoritas masih bergantung kepada investor asing walaupun kini porsi kepemilikan asing di IHSG serta SBN semakin menurun.

Implementasinya, jika investor asing sedikit demi sedikit kabur, pasti secara langsung akan membuat dolar semakin tinggi harganya dan rupiah akan melemah.

Baca Juga: Tapering Off Tidak Goyahkan Reksa Dana Obligasi