Apa Itu Soft Selling? Bagaimana Implementasinya Pada Bisnis?

Soft Selling Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Soft Selling Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Sejak dulu kala, setiap aktivitas transaksi jual-beli terkhusus dalam konteks berbisnis pasti tak lepas dari promosi ataupun iklan dalam rangka meningkatkan mutu penjualan.

Kualitas produk yang bagus memang pasti akan mendatangkan pembeli. Namun, lewat promosi serta iklan, pasti akan jauh lebih meningkat.

Khusus di era serba digital ini, bentuk dari promosi hingga aktivitas beriklan semakin beragam dan bervariasi.

Oleh karena itu, alangkah lebih baik kita bisa menentukan aktivitas promosi hingga beriklan dengan sebaik mungkin agar dapat bersinergi serta memiliki efektivitas terhadap bisnis.

Kendati demikian, aktivitas promosi dan beriklan memang merupakan hal yang kompleks terutama agar message yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak.


Dengan begitu, terdapat dua bentuk penyampaian dalam aktivitas promosi dan beriklan yaitu terdiri dari penyampaian secara soft selling dan hard selling.

Pada ulasan kali ini, Be-emers akan dibawa lebih jauh lagi terkait aktivitas promosi serta beriklan dengan penyampaian soft selling!
 

Apa Itu Soft Selling?

Menghimpun dari Glints, soft selling sendiri diartikan sebagai suatu bentuk aktivitas promosi dan beriklan dengan pengemasan yang persuasif, halus serta jauh dari kata agresif.

Soft selling sendiri terhitung sebagai suatu teknik dalam beriklan serta promosi yang merupakan turunan dari strategi marketing yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Namun walaupun soft selling bersifat persuasif dan halus, bukan berarti teknik ini terbilang pasif karena message yang disampaikan tetap berupa ajakan serta dirasa dapat menjadi trigger untuk konsumen agar tetap membeli walaupun dikemudian hari.

Adapun perbedaan yang terlihat jelas dari teknik soft selling jika dibandingkan dengan hard selling terletak pada pilihan diksi serta tutur bahasa yang halus dan tersirat.

Berbeda dengan teknik hard selling yang sering menampilkan diksi serta pilihan kata yang terlalu menjurus dan agresif.

Baca Juga: Spam Broadcasting Bagus untuk Promosi Bisnis Kamu Enggak Sih?

 

Bentuk Implementasi Soft Selling

Menyebarkan Value

Menjual produk secara masif memang tidak ada salahnya, namun seringkali terlupakan aktivitas promo serta beriklan tak melulu soal terjualnya produk jika tidak ada value yang diberikan.

Sebagai contoh, dengan menyebarkan value produk nantinya konsumen jadi lebih paham mengapa mereka membeli produk yang ditawarkan dan mengetahui diferensiasi produk.
 

Membuat Campaign

Seringkali bentuk implementasi dari teknik soft selling ini dikemas dalam membuat campaign atau kampanye dari sebuah produk dengan relevan.

Usahakan campaign yang dibuat selaras mulai dari campaign yang dibuat, bridging, message yang disampaikan hingga produk yang nantinya akan ditawarkan.

Dengan begitu, diharap nantinya konsumen akan mengetahui value produk lebih jauh lagi.


Membuat Advertorial

Advetorial sendiri ialah sebuah teknik dalam beriklan yang dikemas dengan tata bahasa jurnalistik. Seringkali advetorial dihadirkan pada teknik soft selling karena dirasa advetorial sangatlah halus dan persuasif dalam menyampaikan pesan.

Terlebih pilihan diksi, tata bahasa hingga flow yang disajikan seringkali membuat konsumen jadi memiliki theatre of mind seputar campaign atau product knowledge sehingga secara tidak langsung akan menjadi trigger tersendiri untuk konsumen.

Baca Juga: Trending di Twitter Bisa Dimanipulatif? Efektifkah Promosi Jualan di Topic yang Populer?