Benarkah Kaum Milenial Sulit Punya Rumah?

Benarkah Kaum Milenial Sulit Punya Rumah? Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Benarkah Kaum Milenial Sulit Punya Rumah? Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Lima tahun mendatang, kaum milenial diprediksi akan menjadi pangsa terbesar dalam sektor properti nih, Be-emers.

Heintje Mogi selaku Mortgage & Secured Loan Business Head dari CIMB Niaga mengakatan bahwa saat ini ada banyak produk KPR yang diperuntukkan bagi kalangan milenial. Produknya pun beragam yang bertujuan memudahkan kaum milenial memiliki rumah.

Menurutnya, pernyataan bahwa kaum milenial sekarang sulit memiliki rumah adalah hal yang salah. Milenial tetap bisa dengan mudah memiliki rumah. Ia menambahkan bahwa hal tersebut didukung dengan jumlah penghasilan para milenial yang berbeda dibandingkan dengan penghasilan generasi X dan baby boomers dahulu.

Saat ini, diperkirakan penghasilan kaum milenial bisa naik dalam waktu dua tahun sebesar 100 hingga 200 persen. Sedangkan di tahun-tahun kejayaan baby boomers, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan kenaikan pesangon sebesar itu.

Kini, banyak program KPR yang memiliki periode tenor yang sangat panjang. Hal tersebut dilakukan untuk menyiasati besaran kredit tanggungan. Salah satu contohnya adalah CIMB Niaga yang menyediakan kredit 20 hingga 25 tahun dengan fixed rate 5, 10, dan 15 tahun.


Menurut Heintje, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti karena tingkat suku bunga berada di angka yang sangat rendah dalam 20 tahun terakhir ini. Ia pun menghimbau para kaum milenial untuk percaya diri dan tidak takut membeli properti sebagai investasi ataupun sebagai tempat tinggal.

Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), menyampaikan bahwa edukasi mengenai investasi properti perlu digalakkan kepada generasi milenial. Hal tersebut diinisiasi karena banyak milenial yang belum mengerti banyak tentang seluk beluk KPR, mulai dari proses pengajuan dan juga produk-produknya.

Menurutnya, banyak milenial yang sebenarnya belum mengerti sehingga mereka memutuskan untuk tidak membeli properti. Hal ini sangat ia sayangkan, padahal milenial kini punya peranan penting bagi industri properti.

Ia menambahkan bahwa stimulus properti yang diberikan pemerintah dan diskon-diskon dari developer membuat tahun ini menjadi waktu yang pas dalam berinvestasi properti. Ali juga menyarankan untuk membeli properti yang masih berada dalam tahap soft launching untuk mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan ketika pembangunan sudah diselesaikan.

Di sisi lain, Marine Novita selaku Country Manager Rumah.com menjelaskan tentang tiga hal yang seringkali menjadi hambatan bagi milenial dalam membeli rumah.

Pertama, tidak adanya uang atau tabungan yang cukup. Kedua, status belum menikah. Alasan kedua ini membuat kaum milenial merasa bahwa mereka belum membutuhkan rumah sendiri.

Alasan ketiga adalah banyak milenial yang masih ingin tinggal bersama dan merawat orang tuanya. Ketiga hal tersebut menjadi alasan umum kenapa kaum milenial belum banyak yang membeli rumah.

Selain ketiga hal yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa alasan lain yang diutarakan oleh milenial terkait pembelian rumah. Yaitu belum menemukan lokasi yang cocok dan strategis, harga yang terlalu mahal dan dirasa tidak worth it, tidak mengerti dengan proses pencarian dan pembelian rumah, dan lain sebagainya.

Kalau kamu, sudah siap membeli properti tahun ini atau masih mau menabung dulu nih, Be-emers?