Setelah Tertekan Pandemi, Airbnb Pecah Rekor Kinerja

Airbnb Pecah Rekor Kinerja Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Airbnb Pecah Rekor Kinerja Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Seperti yang diketahui, sektor pariwisata dan penginapan mengalami tekanan kinerja selama pandemi Covid-19. Namun, seiring menurunnya kasus Covid-19, perusahaan seperti Airbnb kini mulai bangkit dan bahkan berhasil memecahkan rekor kinerjanya lho!

Berdasarkan data Our World in Data, hingga 6 November 2021, kasus positif Covid-19 mencapai 407.411 kasus di seluruh dunia. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding sebulan sebelumnya, yang mana tercatat ada 512.534 kasus.

Selain menurun kasus Covid-19, vaksinasi dan pelonggaran pembatasan perjalanan di beberapa bagian dunia juga berdampak positif bagi sektor pariwisata, perjalanan, dan penginapan. Makanya, enggak heran, kalau perusahaan penginapan dan pariwisata seperti Airbnb bisa kembali mencetak kinerja yang cuan.

Baca Juga: Fitur Baru Airbnb, Jadi Lebih Fleksibel!
 

Kinerja Airbnb Pecah Rekor

Airbnb diketahui baru saja mencatatkan kuartal terbaiknya. Perusahaan yang berbasis di San Fransisco, California itu berhasil memecahkan rekor laba dan pendapatan.

Dilaporkan Yahoo! Finance, laba bersih Airbnb naik 280 persen dari tahun ke tahun! Laba bersih Airbnb pun tercatat mencapai US$834 juta, tertinggi yang pernah diraih perusahaan yang didirikan oleh Brian Chesky tersebut.


Sementara itu, pendapatan Airbnb tercatat sebesar US$2,2 miliar, yang mana juga merupakan rekornya selama ini. Airbnb menyebutkan, pendapatannya didukung pertumbuhan pemesanan yang didominasi wilayah non-perkotaan Eropa dan Amerika Utara sebanyak 15 persen sepanjang tahun ini.

 

Airbnb Pecah Rekor Kinerja Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Airbnb Pecah Rekor Kinerja Illustration Bisnis Muda - Image: Canva



Meski begitu, pendapatan dan permintaan Airbnb di wilayah Asia justru diketahui masih sangat tertekan. Makanya, selama berada di situasi pandemi Covid-19, kunci dari strategi Airbnb adalah menjaga pengeluaran pemasaran.

Airbnb justru memanfaatkan tren di mana tamu memiliki lebih banyak fleksibilitas tentang tujuan menginap. Selain itu, Airbnb juga merekrut lebih banyak pemilik guess host dengan meningkatkan kesadaran merek Airbnb.

Adapun, dikutip The Financial Times, Airbnb diatur oleh banyak yurisdiksi, termasuk Uni Eropa dan kota-kota seperti San Francisco dan New York City. Akibatnya, The New York Times menyebutkan, hal tersebut dipandang sebagai ancaman kompetitif oleh industri perhotelan.

Hmm.. gimana menurut kamu, Be-emers?